Bagikan:

MEDAN - Menantu presiden Joko Widodo, Bobby Nasution sah menjadi Wali Kota Medan. Bobby Nasution bersama wakilnya Aulia Rachman, dilantik Gubernur Sumatera Utara (Gubsu Edy Rahmayadi.

Keduanya dilantik bersama dengan 5 kepala daerah lainnya hasil dari Pilkada Serentak 2020.

Pelantikan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan pembacaan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). 

"Akan memenuhi kewajiban saya dengan sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia tahun 1945 dan selanjutnya menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa," kata Gubsu Edy membacakan sumpah jabatan yang diikuti ulang oleh para kepala daerah yang dilantik. 

Dalam pelantikan, Bobby bersama istri Kahiyang Ayu. Begitu juga dengan Aulia Rachman yang juga didampingi istrinya  Shaula Ardianty.

Dalam kontestasi Pilkada Bobby dan Aulia didukung yakni PDIP, Gerindra, PAN, PSI, Hanura, PPP, NasDem serta Golkar.

Bobby Nasution bersaing dengan petahana, Akhyar Nasution dan pasangannya Salman Alfarisi. Mereka didukung Partai Demokrat dan PKS.

Menantu Jokowi, Bobby Nasution berhasil memenangkan Pilkada dengan meraih 393.327 suara atau 53,45% suara. Sedangkan Akhyar-Salman 342.580 suara atau 46,55%.

Hasil Pilkada sempat ditolak kubu Akhyar, yang kemudian melakukan  gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Namun gugatan gugur. 

Bobby Nasution sebelumnya menyatakan segera fokus membenahi birokrasi Pemko Medan. Tapi bukan cuma birokrasi, Bobby bersama Aulia ingin membereskan kebersihan Kota Medan.

"Kalau untuk 100 hari kerja sebenarnya tidak terlalu ada. Kita akan fokus kerja ke depan saja, semisal soal kebersihan yang bukan hanya sampah tapi kebersihan drainase kota Medan," kata Bobby Nasution, Kamis, 18 Februari.

Bobby Nasution menyebut drainase yang mampet karena sampah dapat menyebabkan banjir di Medan.

"Soalnya hal itu yang selama ini menjadi penyebab banjir dan berimbas pada infrastruktur sehingga masih kurang memadai," tuturnya. 

Sementara soal penataan birokrasi akan ikut jadi prioritas. Ada juga program penanganan COVID-19 di Medan.

"Kita ingin benar-benar menerapkan 3T, yakni Testing, Tracing, dan Treatment. Kita ingin mengetahui yang positif COVID-19 berapa agar tidak salah dalam memberikan kebijakan," katanya.

Bobby Nasution berharap semua pihak bersinergi memajukan Kota Medan. Konsep kolaborasi akan diutamakan.