Bagikan:

JAKARTA - Bitcoin kembali mengalami pemulihan pada Senin, 12 Agustus hingga mencapai level 60.700 (Rp952 juta), kembali naik pasca terjadinya penurunan yang terjadi selama akhir pekan lalu. 

Sementara itu, pada Selasa, 13 Agustus sekitar pukul 08:00 WIB Bitcoin (BTC) bergerak di level 59.800 dolar AS atau setara dengan Rp938 juta.

“Pekan ini, Bitcoin sedang berjuang untuk bertahan di atas 59.000 dolar AS (Rp925 juta). Namun, jika mengalami penolakan di area resistance 60.000 dolar AS (Rp941 juta), maka BTC potensi kembali melemah ke sekitar support 57.000 dolar AS (Rp894 juta),” jelas Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha

Panji juga menegaskan bahwa pekan ini, pasar aset kripto diperkirakan akan sangat dipengaruhi oleh sejumlah data ekonomi penting. Pada hari Selasa, 13 Agustus, laporan Indeks Harga Produsen (PPI) bulan Juli akan dirilis. 

“Laporan ini mencerminkan harga input bagi produsen dan pabrikan, yang mengukur biaya produksi barang konsumsi dan secara langsung mempengaruhi harga ritel,” jelasnya. 

Selain itu, Laporan Indeks harga konsumen (CPI) untuk bulan Juli yang akan dirilis pada hari Rabu, 14 Agustus juga akan memberikan gambaran yang lebih luas tentang tekanan inflasi. 

“Data inflasi pekan ini menjadi penentu kebijakan Federal Reserve selanjutnya, yang bisa berdampak signifikan pada dinamika pasar Bitcoin,” ujar Panji lebih lanjut. 

Sementara itu, konferensi tahunan Jackson Hole yang diadakan oleh Federal Reserve Bank of Kansas City pada 22-24 Agustus juga menjadi fokus, di mana pidato Jerome Powell diprediksi akan memberikan sinyal penting mengenai arah kebijakan moneter di masa depan, yang akan sangat mempengaruhi volatilitas Bitcoin.