Bagikan:

JAKARTA - Setelah mengalami pertumbuhan hingga 44.500 (Rp690 juta) dolar AS pada Selasa, 5 Desember lalu, Bitcoin juga sempat mengalami penurunan harga hingga 40.200 dolar AS (Rp623 juta) pada Senin, 12 Desember.

Meski demikian, awal pekan ini Bitcoin, yang sering dianggap sebagai penentu arah pasar kripto, telah berhasil kembali menguat dan bertengger atas level 42,000 dolar AS (Rp651 juta), naik sebesar 4,27 persen dalam 24 jam terakhir.

Selain itu, Ethereum (ETH) juga masih kokoh bertahan di atas psikologis support 2.000 dolar AS (Rp31 juta), dimana mengalami kenaikan sebesar 3,2 persen bertengger di harga 2.215 dolar AS (Rp34,3 juta) dalam dalam sepekan terakhir. 

Sementara total kapitalisasi pasar kripto pagi ini juga kembali menguat  sebesar 2,30 persen dalam 24 jam terakhir. Pemulihan ini juga diikuti pergerakan altcoin yang  juga menguat.

Pekan ini, Ajaib Kripto mengatakan akan terdapat serangkaian data ekonomi yang akan rilis. Kamis, 21 Desember, Laporan PDB kuartal ketiga akan memberikan gambaran terakhir mengenai kesehatan perekonomian AS pada kuartal sebelumnya, diperkirakan tetap stabil di angka ekspansi ekonomi tahunan sekitar 5,2 persen.

Meskipun pekan ini terdapat beberapa peristiwa ekonomi AS, Ajaib melihat pelaku pasar masih cukup optimis atas pertemuan Federal Reserve minggu lalu. 

Di mana pelaku pasar antusias dengan potensi pemangkasan suku bunga sekitar 25 basis poin pada Maret 2024, dengan probabilitas sekitar 66,70 persen menurut FedWatch Tool CME. 

"Hal ini didorong oleh harapan penurunan suku bunga yang signifikan tahun depan akibat penurunan inflasi di AS. Maka, pasar kripto kemungkinan besar tidak akan terpengaruh oleh rilis data ekonomi di AS minggu ini," tambahnya.