Bagikan:

JAKARTA - Minggu lalu, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan tajam sebesar 9 persen jatuh ke level 52,598 dolar AS (Rp812 juta). Untungnya, saat ini Bitcoin sudah sedikit pulih ke level 57.000 dolar AS (Rp880 juta). 

Menurut Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, acara makroekonomi yang akan datang pada minggu ini juga akan menentukan nasib harga BTC dan altcoin. 

“Secara teknikal, Bitcoin (BTC) saat ini berpotensi menguji kembali area resistance di 57.000 dolar AS (Rp880 juta). Jika berhasil menembus resistance tersebut, BTC bisa menuju ke sekitar 58.830 dolar AS (Rp909 juta), dengan target selanjutnya di kisaran 61.000 - 62.000 dolar AS (Rp942-958 juta),” jelas Panji. 

Tapi menurutnya, jika data inflasi lebih tinggi dari ekspektasi, BTC berpotensi mengalami penurunan kembali dari resistance 57.000 dolar AS (Rp880 juta), dan bisa melemah ke sekitar 55.000 dolar AS (Rp850 juta). 

Selain memberikan wawasan tentang keadaan ekonomi AS saat ini, data inflasi ini juga akan menunjukkan langkah-langkah apa yang mungkin diambil oleh Federal Reserve AS dalam pertemuan FOMC yang akan datang antara 17 dan 18 September mendatang. 

Saat ini, Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga, yang dapat memberikan kelegaan bagi pasar saat investor semakin percaya diri untuk berinvestasi di Bitcoin dan saham kripto.