JAKARTA – Setelah mengalami penurunan dalam beberapa bulan, dua mata uang kripto unggulan yakni Bitcoin dan Ethereum telah mengalami peningkatan dalam volume perdagangan futures atau kontrak berjangka pada bulan Juli lalu. Terlepas dari penurunan harga yang dialami keduanya.
Pada pekan lalu, harga kripto memang mengalami penurunan karena kripto terbesar di dunia Bitcoin (BTC) bergerak mendekati level 24.000 dolar AS per koin. Sedangkan kripto nomor dua, Ethereum (ETH) diperdagangkan di harga 1.700-an dolar AS per ETH.
Aktivitas Bitcoin dan Ether mulai memanas, volume perdagangan futures untuk kedua aset kripto ini juga meningkat. Volume berjangka crypto pada dasarnya menunjukkan nilai dari semua kontrak yang belum diselesaikan. Open interest Bitcoin berjangka untuk bulan Agustus saat ini mencapai 1,54 miliar dolar AS. Dalam minggu pertama itu sendiri, telah bergerak melewati angka di Juli sebesar 1,47 miliar dolar AS.
Sejumlah peristiwa penting terjadi pada pekan lalu, salah satunya adalah informasi mundurnya pendiri dan CEO MicroStrategy Michael Saylor dari jabatannya. Kendati mudur dari CEO, kini Saylor menempati posisi baru sebagai ketua eksekutif MicroStrategy yang akan fokus pada strategi pembelian Bitcoin ke depan. Ini penting, karena MicroStrategy merupakan salah satu perusahaan yang memiliki Bitcoin terbesar, sejumlah 129.699 BTC.
Dalam laporan keuangan pada kuartal ke-2 tahun ini, MicroStrategy dilaporkan mengalami kerugian sebesar 1 miliar dolar AS. Sebagian besar kerugian disebabkan oleh jatuhnya harga Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir.
BACA JUGA:
Sementara kejadian penting lainnya yaitu masuknya perusahaan raksasa investasi BlackRock ke industri kripto dengan menggandeng perusahaan perdagangan kripto terbesar di AS, Coinbase, yang sedang mengalami kesulitan keuangan.
Masuknya BlackRock dinilai telah menyelamatkan Coinbase. Namun, dari hasil kerjasama tersebut ditujukan untuk memberikan eksposur kripto kepada klien institusional BlackRock.
Di sisi lain, peristiwa yang perlu diantisipasi dalam skala makro adalah pengumuman dari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terkait data inflasi pada 10 Agustus besok. Para analis percaya periode puncak inflasi telah berlalu. Kondisi ini berarti The Fed dan bank sentral lainnya akan mengurangi tingkat penurunan harga atau hawkish market global. Karenanya, The Fed akan bersikap cepat untuk menjinakkan inflasi dengan cara menaikkan suku bunga.
Melansir Coinspeaker, market maker yang berbasis di Singapura QCP Capital mengatakan bahwa data ekonomi secara global menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang melambat. Perusahaan juga mencatat bahwa ada tanda-tanda yang jelas dari resesi global yang akan datang. Dengan demikian, ia memperkirakan pasar akan diperdagangkan sideways dalam beberapa minggu mendatang.
Selain itu, QCP juga melihat meningkatnya kekhawatiran dalam proyek The Merge Ethereum karena adanya kemungkinan tidak mulusnya transisi dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS). Banyak pihak memprediksi proses tersebut akan menghadirkan cabang baru (fork) dari jaringan Ethereum, yakni ETH PoW dan ETH PoS.