JAKARTA – Penurunan market kripto dalam beberapa bulan terakhir telah mengguncang para industri kripto pada umumnya. Kendati begitu, harga Bitcoin naik setelah pengumuman terkait kenaikan suku bunga dari The Fed.
Bitcoin melonjak setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) baru-baru ini. Dalam 24 jam terakhir harga BTC naik 7 persen berdasarkan data Coingecko.
Kenaikan ini merupakan respon market kripto terhadap keputusan bank sentral AS terkait kenaikan 75 basis poin lain ke tingkat kebijakannya. Kendati begitu, harga Bitcoin kerap berubah-ubah merespon hasil pertemuan FOMC sepanjang tahun.
Tak lama setelah pengumuman kenaikan suku bunga, harga Bitcoin melonjak dari harga 21.000-an dolar AS (setara Rp314 jutaan) ke 22.767 dolar AS (atau sekitar Rp340-an juta) per koin. Saat penulisan harga Bitcoin diperdagangkan di level 21.372 dolar AS per koin, atau sekitar Rp349 jutaan. Naiknya Bitcoin memicu kenaikan mata uang kripto lain termasuk Ethereum, BNB, Cardano, Ripple, dan sebagainya.
Tidak hanya kripto yang terpengaruh, tapi juga pasar saham. Bitcoin telah berkorelasi dengan pasar saham dalam pengaruh kebijakan bank sentral AS. S&P mengalami kenaikan 1,2 persen dan NASDAQ naik 2,5 persen pada hari ini.
BACA JUGA:
Kendati begitu, pasar mulai khawatir kenaikan 100 basis poin akan segera menyusul pada awal bulan depan. Upaya The Fed untuk menaikkan suku bunga adalah untuk membendung inflasi yang melanda mata uang dolar AS sepanjang tahun ini.
Menurut laporan Consumer Price Index (CPI) pada Juni mencatat inflasi sebesar 9,1 persen. Ini merupakan rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir, juga sudah jauh di atas target 2 persen The Fed.
Di sisi lain, tidak sedikit yang khawatir keputusan The Fed ini dapat menjerumuskan ekonomi AS ke jurang resesi. Sebagaimana diketahui berbagai perusahaan kripto seperti Coinbase, Robinhood, FTX, BlockFi dan lainnya telah mengumumkan PHK massal pada Juni ini.
Tidak berhenti sampai di situ, sejumlah startup di berbagai negara juga memutuskan untuk melakukan perampingan karyawan seperti yang dilakukan Shopee, Netflix, BlueStacks, Shopify, dan lainnya. Perampingan karyawan itu tidak hanya terjadi di perusahaan-perusahaan luar negeri tapi juga terjadi di persuahaan dalam negeri seperti yang dilakukan oleh Zenius, Pahamify, dan lainnya.