Pria Ini Kehilangan 8.000 Bitcoin Setelah Buang <i>Hard Drive</i> Pada 2013, Begini Nasibnya Saat Ini!
8.000 Bitcoin hasil penambangan hilang. (foto. dok. Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – James Howells kehilangan 8.000 Bitcoin yang saat ini bernilai sekitar 181 juta dolar AS (setara Rp2,7 triliun). Saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan di harga Rp327.198.538 per koin menurut data Coingecko.

Pria berusia 36 tahun itu berasal dari Newport di Wales Selatan, Inggris. Howells menyesal telah membuang hard drive berisi 8.000 BTC. Kini dia berusaha untuk mendapatkan kembali hard drive tersebut.

Pada 2013, Howells memiliki dua hard drive seukuran iPhone 6. Dia menyimpan keduanya di laci meja. Di salah satu hard drive tersebut tersimpan 8.000 mata uang kripto Bitcoin, hasil penambangan yang dia lakukan di tahun 2009.

Saat itu, dia bermaksud membuang hard drive yang kosong tapi malah membuang hard drive berisi ribuan BTC. Akhirnya, perangkat berisi mata uang kripto itu berakhir di tempat pembuangan sampah.

Howells, 36, berharap pihak berwenang setempat akan membiarkan dia melakukan perburuan harta karun hi-tech untuk bitcoin yang terkubur. Masalahnya adalah dia tidak bisa masuk ke tempat sampah.

Dalam beberapa tahun belakangan dia meminta izin ke dewan kota Newport untuk menggali tempat pembuangan sampah kota demi mencari hard drive berisi Bitcoin. Namun, dewan kota Newport menolak permintaannya dengan alasan tindakan pencarian itu akan memakan biaya besar dan diklaim merusak lingkungan.

Kendati begitu, pendirian Howells tidak tergoyahkan. Baru-baru ini dia mendapat suntikan dana untuk melakukan penggalian tersebut dari sebuah perusahaan modal ventura.

Berdasarkan laporan dari SCMP, proposal barunya yang bernilai 11 juta dolar AS didukung oleh pendanaan modal ventura untuk mencari hingga 110.000 ton sampah. Dia berharap mempresentasikannya ke dewan dalam beberapa minggu mendatang akan membujuknya untuk membiarkan dia mencoba mencari hard drive yang terbuang.

Sejumlah upaya dilakukan oleh Howells. Mantan pekerja di bidang TI itu menyatakan dirinya akan melakukan penyortiran sampah yang akan dilakukan oleh anjing robot dan manusia. Anjing robot tersebut merupakan robot kecerdasan buatan (AI) yang telah dilatih untuk mencari hard drive.

Howells memperkirakan penggalian di TPS yang luas akan memakan waktu tiga tahun dan melibatkan gerusan 100.000 metrik ton – atau sekitar 110.000 ton – sampah dengan biaya 11 juta dolar AS. Sementara pencarian di TPS berukuran kecil akan menelan biaya 6 juta dolar AS dan memakan waktu hingga 18 bulan.

Dia telah membentuk tim yang terdiri dari delapan ahli termasuk satu penasihat yang bekerja untuk sebuah perusahaan yang memulihkan data dari black box pesawat ulang-alik Columbia yang jatuh.

“Kami mencoba untuk mencapai proyek ini dengan standar komersial penuh,” kata Howells.

Howells mengatakan mesin akan menggali sampah, yang kemudian akan disortir di fasilitas terdekat. Manusia dan mesin AI dari perusahaan teknologi di Oregon akan menyortirnya. Lengan mekanik kemudian akan memilih objek apa pun yang dideteksi sebagai hard drive.

Lebih lanjut, Howells mengatakan selama perangkat tidak retak, ada kemungkinan 80 hingga 90 persen data bisa diambil. Di sisi lain, belum diketahui apakah upaya tersebut akan berakhir dengan baik atau tidak.