Bagikan:

JAKARTA - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) atau US Treasury mengalami insiden siber. Serangan tersebut dikaitkan sebagai Advanced Persistent Threat (APT), yang disponsori oleh negara Cina.

Dalam sebuah surat yang dibagikan Departemen Keuangan, mereka mendapatkan kabar adanya insiden ini pada 8 Desember 2024 yang disebabkan oleh penyusupan layanan perangkat lunak pihak ketiga, BeyondTrust, di mana para peretas berhasil mengakses sejumlah dokumen yang tidak bersifat rahasia.

Setelan insiden terdeteksi, Departemen Keuangan langsung bekerja sama dengan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA), Biro Investigasi Federal (FBI), komunitas intelijen, dan penyelidik forensik pihak ketiga untuk menyelidiki dan menilai dampak kejadian ini.

Saat ini, Departemen Keuangan mengatakan bahwa layanan BeyondTrust yang disusupi sudah dinonaktifkan, dan tidak ada lagi jejak peretas masih memiliki akses ke dokumen mereka.

Mereka juga menegaskan bahwa intrusi seperti ini, terutama yang melibatkan APT, dikategorikan sebagai insiden keamanan siber besar sesuai kebijakan mereka. “Sesuai dengan kebijakan Departemen Keuangan, intrusi yang disebabkan oleh APT dianggap sebagai insiden keamanan siber yang besar,” kata Aditi Hardikar, Asisten Sekretaris Manajemen Departemen Keuangan AS dalam surat pernyataan tersebut.

Departemen Keuangan akan merilis laporan tambahan dalam 30 hari mendatang, seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Modernisasi Keamanan Informasi Federal tahun 2014 (FISMA) dan Memorandum Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) 24-04.

Aditi menegaskan komitmen Departemen Keuangan AS untuk menjaga keamanan informasi dan meminimalkan risiko serangan di masa depan.