Bagikan:

JAKARTA – Seorang profesor dari Wharton School, Jeremy Siegel mengungkapkan pandangannya terkait inflasi dolar, Bitcoin, dan upaya The Fed mempertahankan dolar AS baru-baru ini. Siegel menyatakan pandangannya kepada CNBC pada Jumat pekan lalu.

Dilansir Bitcoin.com News, Siegel merupakan Profesor Emeritus Keuangan Russell E. Palmer di Wharton School, University of Pennsylvania. Penelitiannya berfokus pada demografi, pasar keuangan, pengembalian aset jangka panjang, dan ekonomi makro.

Sebelumnya, Ketua The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bakal menaikkan suku bunga pertama pada bulan Maret ini. Siegel menanggapi keputusan dari ketua Federal Reserve tersebut. Dia kecewa pada Powell, menyebut The Fed sudah ketinggalan dan terpaksa harus membuat kebijakan yang lebih agresif.

“Mereka harus melakukan lebih dari itu … Saya sebenarnya kecewa bahwa Ketua Powell tidak melihat sejarah bahwa ini bukan saatnya bagi kita untuk memperlambat,” ujar Profesor Siegel.

“The Fed telah sangat salah selama setahun terakhir. Maksud saya, semua inflasi sementara ini. Lihatlah perlindungan yang mereka lakukan untuk inflasi tahun lalu — jauh di bawah apa yang sebenarnya terjadi hingga Desember,” tambahnya.

Mengingat situasi Ukraina saat ini, Siegel menilai keputusan The Fed akan menjadi “kesalahan kebijakan besar” yang bermaksud memperlambat kenaikan suku bunga.

“The Fed telah sangat salah dan mereka harus mengejar dan mereka benar-benar harus mengakui bahwa mereka harus menghadapi keputusan yang sulit dan tidak menyenangkan (bite the bullet) di sini.”

Menanggapi meroketnya popularitas Bitcoin yang berpotensi mengancam dolar AS, Siegel mendorong The Fed untuk mengambil tindakan tegas gusa mempertahankan dolar AS.

“Kami berbicara tentang pengambilalihan bitcoin. Kita harus mempertahankan dolar,” tegas Siegel.

Sebelumnya, Siegel sempat menyatakan bahwa Bitcoin telah menggantikan emas sebagai store of value atau penyimpan nilai bagi kalangan milenial. Dia juga memperingatkan bahwa Federal Reserve “sangat jauh di belakang kurva sehingga kita memiliki banyak inflasi yang tertanam di dalamnya.”

Oleh sebab itu, profesor keuangan dari Warthon School tersebut menyarankan The Fed seharusnya “menaikkan suku bunga lebih tinggi dari yang diharapkan pasar.”