JAKARTA – Di tengah maraknya pihak-pihak yang mulai berinvestasi dalam cryptocurrency, Bank sentral Amerika Serikat, The Fed tidak kunjung berkecimpung di ranah mata uang digital itu.
Sejumlah alasan menjadi pertimbangan tersendiri bagi The Fed. Kepala The Fed, Jerome Powell mengungkapkan bahwa mata uang digital tidak stabil. Oleh sebab itu pihaknya tidak bergegas memasuki dunia cryptocurrency.
“Mereka (nilai mata uang kripto) sangat mudah berubah dan oleh karena itu tidak benar-benar penyimpan nilai yang berguna dan mereka tidak didukung oleh apa pun,” ujar Powell dalam sebuah acara diskusi tentang perbankan digital yang diselenggarakan secara virtual, 22 Maret.
“Ini lebih merupakan aset spekulatif yang pada dasarnya adalah pengganti emas daripada dolar,” tambahnya.
BACA JUGA:
Ketua The Fed itu melontarkan penyataan tersebut ketika nilai Bitcoin menurun, namun masih diperdagangkan sekitar 57.000 dolar AS (sekitar Rp821 juta). Dalam 7 bulan terakhir mata uang virtual ini sudah meroket tajam.
Di sisi lain, The Fed juga telah mengembangkan sistem pembayaran buatan sendiri yang berfungsi untuk menjadi fasilitas transfer uang dengan lebih cepat. Selain itu, The Fed juga tengah mempertimbangkan kemungkinan adanya bank sentral untuk uang kripto dibutuhkan atau tidak.
Meskipun demikian, sejumlah orang berpengaruh seperti Elon Musk, Jack Dorsey dan lainnya telah berinvestasi dalam mata uang digital ini. Salah satu bank besar di AS, Morgan Stanley juga mulai melayani transaksi cryptocurrency.