JAKARTA - Pada Kamis, 21 September dini hari, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed telah memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan meteka pada 5,25 - 5,5 persen.
Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, langkah The Fed ini sudah sangat diperkirakan sebelumnya oleh pasar. Namun, The Fed menyarankan untuk tetap berhati-hati terhadap masa depan inflasi.
Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan dalam pernyataan pasca-kebijakannya bahwa kenaikan suku bunga lagi pada akhir tahun ini masih mungkin terjadi, sehingga 'jeda' ini belum terlalu membahagiakan untuk para pelaku pasar kripto.
"Aksi harga BTC sempat mengalami kegelisahan ketika keputusan tersebut diambil, namun perlahan tetap stabil," ujar Fyqieh dalam pernyataan yang diterima di Jakarta.
"Proyeksi tingkat suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama membebani aset-aset berisiko. Sehingga jeda yang diberikan oleh The Fed ini tidak terlalu membahagiakan bagi pelaku pasar, terlebih sesuai dengan proyeksi sebelumnya," tambahnya.
Nasib Bitcoin
Menurut Fyqieh, pengumuman kebijakan terbaru The Fed secara garis besar tampaknya tidak terlalu berdampak pada sentimen di pasar kripto dan Bitcoin.
BACA JUGA:
"Selanjutnya Bitcoin mungkin tidak akan mengalami kenaikan yang cepat dan signifikan dalam waktu dekat. Pergerakannya kemungkinan akan tetap lambat, dan likuiditas pasar mungkin akan menurun," jelasnya.
Di sisi lain, altcoin masih memiliki peluang untuk tampil baik, terutama karena para investor mencari peluang investasi yang lebih menarik dalam kondisi suku bunga yang masih tinggi.
"Dengan demikian, sementara kebijakan The Fed mungkin tidak menghancurkan pasar kripto dan Bitcoin, tetapi tetap ada ketidakpastian di masa depan, terutama terkait dengan pengetatan regulasi dampaknya pada aset kripto," ujar Fyqieh.
Fyqieh menyarankan agar para pelaku pasar akan tetap waspada dan memantau perkembangan ekonomi dan kebijakan regulasi lainnya untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam berinvestasi dalam kripto.