JAKARTA - Seperti yang kita tahu, pertumbuhan jumlah investor kripto di Indonesia terus meningkat. Per Juli 2023 data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 17,67 juta orang.
Jumlah ini meningkat sebanyak 13 ribu orang atau naik 0,74 persen, jika dibandingkan dengan bulan Juni 2023, yang sebelumnya hanya mencapai 17,54 juta orang.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah investor kripto di Tanah Air, salah satunya adalah edukasi terkait aset kripto, dan juga regulasi yang sudah semakin jelas.
Menurut CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, regulasi yang semakin jelas dan pemahaman pemerintah terhadap kripto ini telah membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat.
"Ketika pemerintah memberikan panduan yang lebih jelas tentang bagaimana kripto akan diatur, hal ini dapat mengurangi ketidakpastian dan mendorong lebih banyak orang untuk terlibat dalam ekosistem kripto dengan keyakinan," kata Yudho dalam sebuah pernyataan yang diterima beberapa waktu lalu.
Yudho juga menegaskan bahwa regulasi yang jelas merupakan fondasi utama untuk membangun ekosistem kripto yang kuat di Indonesia.
BACA JUGA:
"Ini adalah tanda positif bagi pelaku industri, dan kami sangat mengapresiasi komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan kripto," tambahnya.
Di sisi lain, Indonesia juga telah mencatat sejarah sebagai negara pertama yang memiliki ekosistem perdagangan kripto yang lengkap, mencakup investor, pedagang fisik aset kripto, bursa, depository, dan kliring.
Keberadaan bursa kripto ini akan menjadi kunci utama dalam membentuk iklim investasi kripto yang sehat dan aman, dan diharapkan bisa terus meningkatkan volume perdagangan kripto, dan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.