JAKARTA - Pemerintah optimistis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mampu mencapai angka 8 persen. Salah satu indikator yang menjadi andalan yakni konsumsi dan investasi.
Pemerintah menargetkan nilai investasi untuk tahun 2025 mencapai Rp1.900 triliun hingga Rp2.100 triliun dan dalam kurun waktu 5 tahun mencapai Rp13.000 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, untuk mencapai target pertumbuhan melalui investasi tersebut, pemerintah terus memperhatikan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan investasi.
Menurut Airlangga hal tersebut guna meningkatkan investasi, serta terus berupaya membangun berbagai infrastruktur untuk mendorong pusat ekonomi, salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri.
“Jadi logistik adalah kunci, produktivitas juga kunci kedua, itu nanti dikaitkan dengan bonus demografi. Ketiga daya beli masyarakat, mendorong kelas menengah itu menjadi menengah atas,” kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu, 22 Desember.
Dia menjelaskan, salah satu Kawasan Industri yang dapat menjadi percontohan yakni Kawasan Industri di Weda Bay yang merupakan pusat hilirisasi dimana nikel akan diolah menjadi bahan batu baterai, baterai sel, dan berbagai produk lain, dengan investasi sebesar 15 miliar dolar AS dan dalam waktu 6 tahun memiliki eskpor sebesar 7 miliar dolar AS.
Selain itu, Airlangga menyebut terdapat pula 22 KEK yang perlu untuk terus didorong, terlebih terkait efisiensi logistik.
Selain mendorong kebijakan hilirisasi, Airlangga juga menjelaskan bahwa salah satu sektor yang turut dapat mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yakni pariwisata.
Menurut Airlangga untuk dapat membuka akses dan kian menarik minat wisatawan, maka pemerintah akan terus mendorong konektivitas terutama transportasi jalur udara.
Selanjutnya, Airlangga berbicara soal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) tentu menjadi aspek penting dalam meningakatkan daya saing yang akan terus didorong oleh Pemerintah melalui pendidikan dan pelatihan.
Airlangga menyebutkan peningkatan investasi dalam pengembangan pendidikan juga terus diupayakan Pemerintah melalui kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan internasional seperti Apple Academy dan King’s College London.
Berbagai program pelatihan juga ditawarkan peerintah untuk meningkatkan kompetensi melalui kebijakan Kartu Prakerja.
“Pertama, pemerintahan Pak Presiden Prabowo ini optimis kalau kita bisa mencapai 8 persen dalam 5 tahun. Yang kedua, tentu Pak Presiden Prabowo bekerja cepat dan dalam waktu kurang dari 60 hari atau tepat 60 hari sudah diluncurkan 15 paket ekonomi, sudah diputuskan kenaikan UMP yang 6,5 persen. Nah ini menjadi modal kita untuk menarik investasi ke depan,” pungkas Airlangga.