Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 akan berada di atas level 5 persen. sebagaimana realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Menurut Airlangga pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2024 masih akan ditopang oleh konsumsi masyarakat, kinerja ekspor, hingga pertumbuhan sektor industri manufaktur.

"Jadi ya masih sekitaran 5 persen, World Bank melihat Indonesia masih di atas 5 persen. Jadi ya optimis-optismis," ucap Airlangga di kantornya, Jumat, 26 Juli.

Airlangga menyampaikan pada kuartal II 2024 terdapat faktor yang mendukung konsumsi rumah tangga tercermin dari naiknya penjualan industri makanan dan minuman.

"Penjualan makanan dan minuman kan naik 15 persen. Penjualan mobil ketunda karena mereka berharap ada fasilitas tambahan dari pemerintah," tegasnya.

Sebelumnya, Center of Rerorm on Economics (CORE) Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2024 mencapai 5 persen. Begitu juga dengan keseluruhan tahun 2024 yang berkisar di 4,9 hingga 5 persen.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kurtal II akan ada perlambatan jika dibanding dengan kuartal I-2024 yang tercatat 5,11 persen.

“Ada perlambatan secara marginal. Hal yang sama juga untuk prediksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2024 kita prediksikan di kisaran 4,9 sampai 5 persen,” katanya dalam diskusi Mitigasi Risiko Ekonomi Jelang Pemerintahan Baru, di Jakarta, Selasa, 23 Juli.

Faisal menjelaskan hal tersebut disebabkan karena perlambatan pada sektor konsumsi rumah tangga. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri ditopang oleh konsumsi rumah tangga.

“Perlambatannya terutama disebabkan pada perlambatan dikonsumsi rumah tangga yang menyumbang paling besar tentu saja terhadap PDB kita,” jelasnya.

Selain itu, Faisal juga menyoroti target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipasang presiden terpilih Prabowo Subianto yakni 8 persen. Dia menilai target tersebut lebih tinggi dari yang ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Faisal mengatakan dalam RPJPN 2025-2045 pertunbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai 6,5 hingga 7 persen. Adapun saat ini RPJPN periode tersebut masih dibahas dengan DPR.

“Kita tahu bahwa Pak Prabowo akhir-akhir beberapa waktu yang lalu menyampaikan bahwa optimistis pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen ya. Realitanya tahun ini prediksi kisarannya 4,9 sampai 5 persen. Jadi belum banyak berubah dibandingkan dengan 10 tahun terakhir dari pada pemerintahan Jokowi,” ucapnya.

“Dan ini perlu diantisipasi risiko ini karena akan sangat mungkin kalau tidak ada terobosan dalam hal strategi kebijakan ekonomi, maka akan meleset lagi pertumbuhan ekonominya,” sambung Faisal.