Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan, ada empat modal utama yang harus dimiliki Indonesia agar bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 persen hingga akhir tahun ini.

Hal tersebut disampaikan Airlangga dalam konferensi pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Nota Keuangan TA 2025 di kantor Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu, Jakarta, Jumat, 16 Agustus.

Pertama, mengembangkan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur, termasuk di dalamnya kelanjutan proyek mega besar Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kedua adalah perbaikan tata kelola sumber daya manusia atau SDM. "Minimalisasi insentif untuk transisi energi serta pengurangan karbon dan perlindungan sosial," ujar Airlangga.

Terakhir adalah pemberdayaan masyarakat untuk ketahanan nasional dan stabilitas politik RAPBN 2025.

"RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2025 ini tema yang dihitung adalah akselerasi pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan," imbuhnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 mencapai 5,05 persen secara year on year (yoy).

Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,11 persen (yoy).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyebut, pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar menurut lapangan usaha didorong oleh industri pengolahan.

"Pada kuartal II-2024 industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar, yakni mencapai 0,79 persen (yoy)," ujarnya dalam konferensi pers, Senin, 5 Agustus.

Namun, Edy bilang, industri pengolahan tumbuh lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 0,86 persen.