Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, meminta agar sinergi antar kementerian dan lembaga dapat semakin ditingkatkan demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tak hanya itu, Airlangga juga menegaskan bahwa berbagai kebijakan di bidang perdagangan perlu untuk terus diperbaiki agar dapat berjalan dengan lebih baik.

“Saya berharap kebijakan di bidang perdagangan dapat terus diperbaiki dan dapat terus berjalan dengan baik dan bersinergi dengan kementerian lain agar kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Airlangga, dalam keterangan resminya, sebagaimana dilansir Antara, Kamis, 10 Maret.

Koordinasi yang kuat antara kementerian dan lembaga, menurut Airlangga, sangat diperlukan dalam menjawab berbagai tantangan ekonomi di tahun 2022. Dengan sinergi dan koordinasi yang kuat, maka respon yang cepat juga diharapkan bisa diberikan oleh semua pihak terkait agar dapat mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional.

Sektor perdagangan mempunyai resiliensi yang kuat sepanjang tahun 2020 dan 2021 sehingga pemerintah juga terus mendorong neraca perdagangan agar konsisten surplus sebagaimana yang telah terjadi pada 21 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Seluruh komponen ekspor berdasarkan sektor mengalami peningkatan di Januari 2022, dengan total kenaikan 25,3 persen (yoy).

“Dari segi ekspor di Januari tahun ini, kita lihat mengalami peningkatan dibandingkan Januari tahun lalu. Situasi ini tentu menunjukkan komposisi ekspor kita sudah mulai beralih dari komoditas berbasis komoditi primer menjadi komoditas berbasis industri,” tutur Airlangga.

Sementara dari sisi impor, impor barang modal dan bahan baku telah mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan impor barang konsumsi. Komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya menjadi komoditas impor utama di Januari 2022. Hal tersebut mengindikasikan kebutuhan faktor produksi terus meningkat akibat peningkatan aktivitas produksi seiring dengan perubahan mobilitas yang memicu peningkatan permintaan.

“Pemerintah memutuskan untuk terus mendorong pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022 di angka 5,2 persen dan tetap mencermati risiko baik global maupun domestik,” ungkap Airlangga.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga terus dilanjutkan dan penerapannya berfokus pada pemberian dukungan langsung kepada masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan perlindungan sosial. Di saat yang sama, Program PEN juga akan menstimulasi kinerja UMKM dan Koperasi melalui insentif usaha dan dukungan pembiayaan.

Selain itu, pagu KUR 2022 naik 30 persen dibanding tahun lalu dan bunganya disubsidi 3 persen sampai akhir tahun.

“Ini merupakan kesempatan untuk menstimulasi perekonomian bagi usaha kecil, menengah, dan mikro, yang berdasarkan data banyak bergerak di sektor perdagangan,” papar Airlangga.

Terkait dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, pemerintah terus menjaga stabilitas harga pangan. Pemerintah berkomitmen untuk tetap menjaga inflasi volatile food di kisaran 3 hingga 5 persen (yoy).

“Berbagai strategi, optimalisasi, dan juga digitalisasi dari hulu ke hilir menjadi sangat penting. Terutama penguatan kerjasama antar daerah,” tegas Airlangga.