Bagikan:

JAKARTA - Sebagai upaya menyukseskan Pemilu Damai 2024, Google dan YouTube Indonesia menjalin beberapa kemitraan dan menghadirkan banyak produk baru untuk memberantas hoaks politik di platformnya. 

Berikut ini adalah semua pengumuman selama acara Google Indonesia #YukPahamiPemilu yang digelar pada Rabu, 20 September. 

Menyediakan informasi yang kredibel

Untuk membantu pemilih mendapatkan informasi terbaru dan mengenal para kandidat dengan lebih baik, Google persembahkan:

  • Panel informasi kandidat pemilihan umum di Google Search, 
  • Segmen sumber resmi di Google Search yang akan mengarahkan pengguna ke halaman resmi pemilu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), 
  • Informasi debat resmi dan berbagai link live streaming pemilu di halaman beranda Google Search dan YouTube selama masa kampanye dan pemungutan suara.  

Kerja sama dengan mitra lokal

Untuk meningkatkan keterampilan komunitas lokal yang kurang terlayani dengan kemampuan literasi digital, Google.org, organisasi filantropi Google, akan terus mendukung Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dengan hibah senilai 2,5 juta dolar AS (Rp38,4 miliar) untuk meningkatkan cakupan program Tular Nalar.

Fokus utama program ini adalah menyediakan sarana dan membekali kelompok yang rentan, seperti kaum muda dan lansia, untuk bisa mengidentifikasi informasi yang keliru, hoaks, dan ujaran kebencian jelang Pemilu. 

Kampanye

Google Indonesia dan Jigsaw berpartner dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Moonshot, Safer Internet Lab (SAIL), Cek Fakta, Narasi Media, dan Vindes Corp dalam meluncurkan kampanye #RecheckSebelumKegocek untuk membantu masyarakat Indonesia membangun model mental dan menjadi lebih tahan banting menghadapi misinformasi dan disinformasi.

Di sisi lain, YouTube juga berkolaborasi dengan Think Policy dan What is Up Indonesia melalui kampanye #HitPause untuk mengingatkan masyarakat Indonesia tentang taktik-taktik yang harus dipahami untuk menghadapi misinformasi.