JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka lebar kesempatan kolaborasi dengan media, dalam mengamplifikasi atau memperluas narasi Pemilu Damai 2024.
Dalam acara Mata Lokal Memilih: Bersandar pada Negara Wujudkan Kolaborasi Presisi untuk Terciptanya Pemilu Damai 2024 Bermartabat Tanpa Hoaks, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa kolaborasi ini dapat menjaga ruang digital tetap aman.
"Kami sangat terbuka untuk kesempatan kolaborasi dengan media, seperti penayangan iklan layanan masyarakat, pemberitaan, dialog, atau program khusus, news highlight, hingga podcast," ujar Budi dikutip dari siaran resminya pada Senin, 6 November.
Budi juga mengatakan bahwa kerja sama tersebut dapat dilakukan dengan berbagai jenis media baik televisi, online, radio, maupun platform digital.
Guna menggaungkan Pemilu Damai 2024, Kementerian Kominfo melakukan diseminasi informasi dalam tiga periode, yaitu periode Pra-Pemilu, saat Pemilu, dan PascaPemilu.
Diseminasi informasi pada periode Pra-Pemilu berfokus pada ajakan anti golput dan berpartisipasi dalam Pemilu untuk mendorong seluruh masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya.
BACA JUGA:
“Sementara pesan pada saat Pemilu berfokus pada ajakan untuk bersama-sama menjaga situasi kondusif sampai proses pemungutan dan perhitungan suara selesai," tambahnya lebih lanjut.
Terakhir, pesan pada periode pasca Pemilu ini akan berfokus pada ajakan untuk menjaga persatuan nasional dalam menyikapi hasil pemilu.
Menteri Budi Arie menyinggung bahwa beberapa platform digital sudah menyebar narasi Pemilu Damai 2024 melalui tagar. Seperti Meta dengan #bijakbersuara dan Google dengan tagar #yukpahamipemilu.