Survei Tantri: Empat Faktor Pelaku Bisnis F&B Enggan Bertransformasi Digital
Hasil survei pengembang aplikasi kasir Tantri (foto: Tantri)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah survei yang dilakukan oleh pengembangan aplikasi kasir Tantri terhadap 500+ pelaku bisnis F&B (Food and Beverage) yang ada di Kota Bandung sepanjang kuartal 1 dan 2 2023, mengungkapkan empat faktor pemicu keengganan pelaku F&B dalam transformasi digital. 

Adapun empat faktor yang ditemukan dalam laporan tersebut di antaranya adalah:

Faktor pertama adalah Advance features, sebanyak 41 persen pelaku bisnis masih menilai kebutuhan sistem digital yang komprehensif. Mereka menginginkan fitur-fitur terintegrasi untuk mendukung efektivitas operasional, dari manajemen bisnis hingga manajemen pemesanan. 

Selain itu, proses pengambilan keputusan (41 persen) juga menjadi faktor penting lainnya. Di mana beberapa responden menilai kurangnya edukasi terkait teknologi F&B, sementara lainnya belum dapat bertemu dengan decision maker.

Kemudian ada juga faktor mindset atau pandangan, yang menjadi faktor utama. Sebanyak 8 persen dari pelaku bisnis F&B merasa aplikasi kasir belum mendesak, sementara lainnya memilih operasional konvensional.

Faktor terakhir adalah pertimbangan dampak langsung terhadap pelanggan dalam adopsi teknologi digital. 8 Persen dari mereka menilai keterbantuan atau kebingungannya, serta mempertahankan interaksi langsung sebagai bagian dari citra atau branding bisnis mereka.

Tidak bisa dipungkiri, penerapan inovasi digital adalah langkah penting menuju peningkatan profitabilitas dan efisiensi operasional yang dapat memberikan dampak positif dalam bisnis kuliner.

Meskipun demikian, perusahaan menegaskan betapa pentingnya strategi dan perencanaan matang diperlukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.