JAKARTA - NFT adalah kepanjangan dari Non-Fungible Token, atau token yang tidak bisa digantikan. NFT menggunakan basis teknologi blockchain seperti Bitcoin, hanya saja berbeda.
Jika Bitcoin seperti koin, maka NFT seperti sertifikat digital yang terkait dengan aset digital unik. Memiliki NFT tidak sama dengan memiliki barang fisik, pengguna hanya bisa memiliki NFT lewat catatan kepemilikan digital atas aset atau barang fisik, sebagaimana yang dilansir dari Slashgear.
Jadi, NFT ini layaknya sertifikat yang hanya mewakili kepemilikan barang berwujud maupun tak berwujud. NFT memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari mata uang kripto lain meskipun sama-sama menggunakan teknologi blockchain.
Fungibel Token dan Non-Fungibel Token
Fungibel berarti ‘tak bisa ditukarkan’. Bitcoin tidak bisa digantikan dengan aset fisik maupun digital lain, maka Bitcoin merupakan token fungibel. Oleh sebab itu pemilik bisa mempunyai dompet digital yang berisi Bitcoin dalam jumlah tertentu. Namun, hal ini tidak bisa berlaku untuk NFT karena bersifat unik.
Berbeda dengan yang ada dunia nyata, setiap barang memilik bentuk replikanya masing-masing, seperti lukisan, gambar, lagu dan sebagainya. Hal ini membuat sebagian orang tidak bisa membedakan mana karya asli dan mana karya duplikasi. Maka dengan hadirnya NFT, berbagai aset tersebut bisa dinilai keasliannya meskipun karya tiruannya beredar di internet.
Hal ini membuat NFT memiliki nilai yang berbeda-beda dan dijual dengan harga berbeda pula. Nilai aset NFT tidak dapat ditukar atau disamakan dengan aset mata uang kripto lain.
BACA JUGA:
Contohnya, jika sebuah rumah dibanderol seharga Rp 500 juta, maka nilai rumah itu setara dengan 34.700 dollar AS. Bisa juga setara dengan 18,34 Ethereum berdasarkan nilai tukar per koinnya Rp 27 juta. Maka satu aset NFT dengan harga sama yaitu Rp 500 juta, tidak bisa disamakan dengan rumah tersebut. Inilah yang membuat harga jual NFT bervariasi karena tergantung penjualnya sendiri.
“Kami memiliki banyak aset digital, kami tidak benar-benar memilikinya,” ujar pihak OpenSea selaku pengembang NFT di laman resminya.
Hal ini berlaku untuk berbagai produk digital saat ini, seperti lagu, film digital, game, e-book dan sebagainya. Namun, kita tidak benar-benar memiliki produk-produk tersebut.
Setiap produk digital yang pernah dibeli hanya tersedia untuk pembeli selama pihak penjual setuju untuk memungkinkan pembeli menyimpannya. Alih-alih “memiliki” sesuatu sebagaimana pembeli memiliki produk fisik yang sudah dibeli dari toko, membeli produk digital hanya bisa memilki sertifikat hak milik digital.
Cara Membeli atau Menjual NFT
Pengguna bisa masuk ke OpenSea.io, lalu klik ikon akun pada sudut kanan atas lalu masuk. Sebelumnya, pengguna harus menyiapkan dompet Ethereum dengan MetaMask terlebih dulu. Maka setelah itu pengguna akan diarahkan untuk trading.
Dengan NFT, pengguna akan mendapat kode individu atas aset barang tertentu. Kode NFT ini mencakup hak milik, transfer, kontrol akses, dan aturan untuk tampilan. Demikian penjelasan singkat tentang apa itu NFT.