Pemerintah Spanyol Hibahkan Dana Sebesar Rp694 Miliar ke PLD Space
PLD Space dapat dana hibah untuk Miura 5. (foto: dok. PLD Space)

Bagikan:

JAKARTA – Payload Aerospace (PLD Space), startup kedirgantaraan asal Spanyol, terpilih sebagai penerima dana bantuan dari Kementerian Sains dan Inovasi Spanyol pada Jumat, 26 Januari lalu.

Dana ini diberikan melalui Pusat Pengembangan Teknologi dan Inovasi (CDTI). Sejak tahun lalu, CDTI telah memulai proyek pengembangan peluncur satelit kecil dengan dana total sebesar 45 juta euro atau sekitar Rp771 miliar.

Pada tahap pertama, proyek dari PLD Space dan Pangea Aerospace terpilih pada bulan Juli tahun lalu. Keduanya menerima dana sebesar 1,5 juta (Rp25 miliar) untuk mengembangkan proyek yang mereka ajukan.

Setelah melalui peninjauan teknis, PLD Space akhirnya terpilih sebagai pemenang. Perusahaan rintisan ini menerima dana yang tersisa sebesar 40,5 juta euro (Rp694 miliar). Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan roket Miura 5.

Sebagai pemenang hibah dari CDTI, Presiden Eksekutif PLD Space Ezequiel Sanchez mengatakan bahwa teknologi yang mereka kembangkan didasarkan pada rencana bisnis yang solid. Pasalnya, tinjauan desain awal Miura 5 sangat detail dan teliti.

“Memenangkan kontrak publik untuk menciptakan kemampuan strategis memperkuat posisi kami sebagai perusahaan terkemuka yang menjamin akses Eropa terhadap ruang angkasa,” kata Presiden Eksekutif PLD Space Ezequiel Sanchez dalam keterangan resmi.

Sementara itu, CEO PLD Space Raúl Torres mengatakan bahwa kinerja perusahaannya sangat luar biasa. Saat mengerjakan proyek ini, PLD Space sedang sibuk dengan peluncuran dan kampanye pasca-peluncuran untuk Miura 1.

Oleh karena itu, desain dari Miura 5 merupakan bentuk perbaikan dari demonstran teknologi pertama mereka. Hal ini memang menguntungkan sekaligus menegangkan karena evaluasi proyek CDTI sangat ketat.

Setelah proyek Miura 5 terpilih, PLD Space akan fokus pada pengembangan roket sub-orbital tersebut. Rencananya, Miura 5 akan diluncurkan pada tahun 2025, sementara operasi roketnya akan dijalankan secara komersial pada tahun 2026.