JAKARTA - Startup asal Spanyol, PLD Space, telah menandatangani nota kesepahaman dengan Arianespace dari Prancis untuk mengembangkan layanan bersama dalam peluncuran satelit kecil ke orbit. Hal ini disampaikan perusahaan Spanyol tersebut pada Rabu, 14 Juni.
Dalam pernyataannya, kesepakatan ini akan memungkinkan PLD Space menawarkan layanan yang dapat disesuaikan kepada pelanggan Arianespace.
PLD Space berharap dapat memulai aktivitas komersial pada tahun 2025 dan berencana untuk melakukan uji coba suborbital pertamanya dalam beberapa hari atau minggu mendatang di selatan Spanyol, setelah membatalkan peluncuran pada akhir Mei karena adanya angin ketinggian yang tinggi.
Perusahaan ini berencana untuk secara bertahap meningkatkan kapasitasnya menjadi 10 hingga 12 peluncuran per tahun pada akhir dekade ini.
Rencana untuk meluncurkan ribuan satelit penyebar internet dalam beberapa tahun mendatang telah mendorong munculnya perusahaan roket yang menargetkan pasar senilai 1 triliun dolar AS (Rp14,8 quadraliun) pada tahun 2030, seperti yang diperkirakan oleh beberapa analis.
BACA JUGA:
Upaya Eropa untuk mengembangkan kemampuan meluncurkan satelit kecil ke luar angkasa menjadi fokus setelah peluncuran roket orbital yang gagal oleh Virgin Orbit dari Britania pada bulan Januari.
"Eropanya dengan mitra strategis seperti Arianespace adalah bukti lebih lanjut dari komitmen kami untuk meningkatkan kemampuan akses luar angkasa komersial Eropa pada saat yang paling dibutuhkan," kata Ezequiel Sanchez, Presiden Eksekutif PLD Space, dalam pernyataan tersebut.
Arianespace, yang meluncurkan satelit dari Guiana Prancis, mayoritas dimiliki oleh ArianeGroup, perusahaan patungan antara Airbus dan Safran.