Bagikan:

JAKARTA - Justin Sun, pendiri Tron dan penasihat HTX, dikabarkan telah menarik aset kripto senilai $60 juta (Rp857 miliar) dari bursa Binance dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Menurut data dari Lookonchain, firma analitik blockchain, Sun menarik aset maksimum dalam bentuk Ethereum (ETH) senilai $43 juta (Rp614 miliar), diikuti oleh Aave (AAVE) senilai $6,7 juta (Rp95,7 miliar), Shiba Inu (SHIB) senilai $6,3 juta (Rp90,1 miliar), serta aset lainnya seperti Chainlink (LINK) dan Decentraland (MANA).

"Sejak 18 Desember 2023, Justin Sun telah menarik aset senilai $60 juta dari Binance," tulis Lookonchain dalam sebuah tweet.

Berbeda dengan klaim Lookonchain, firma analisis Arkham Intelligence memberikan catatan berbeda terkait aktivitas dompet milik Justin Sun. Arkham mencatat bahwa alamat dompet yang terhubung dengan Sun telah menarik lebih dari $235 juta (Rp3,4 triliun) dalam 218 hari terakhir.

Pada 18 Desember, dompet yang terkait dengan miliarder kripto ini menunjukkan penarikan 500 miliar SHIB (senilai $5,1 juta atau Rp72,8 miliar). Pada hari berikutnya, dompet tersebut membuat penarikan tambahan sebanyak 70 miliar SHIB (sekitar $900.000 atau Rp12,9 miliar).

Berita ini datang beberapa hari setelah pertukaran HTX dan HTX DAO mengalami serangan denial-of-service yang terdistribusi pada hari Jumat, dilansir Coincu. Sun memposting soal ini di akun Twitter-nya pada Jumat lalu. Dia menyatakan bahwa HTX kembali normal setelah 15 menit mengalami gangguan.

Volume besar penarikan aset oleh pemilik Tron ini memicu spekulasi di kalangan komunitas kripto tentang motivasi Sun dan potensi dampaknya pada harga aset tersebut. Terlebih lagi, penarikan besar ini terjadi saat Ethereum turun 3,53% dalam 24 jam terakhir. Saat ini, kripto ini diperdagangkan pada $2368 (Rp33,8 juta).

Meski begitu, Ethereum telah mengalami kenaikan signifikan dalam 30 hari terakhir. Volume perdagangan ETH telah meningkat lebih dari 14,89% dalam 24 jam terakhir, mencapai total $9.184.315.852 (Rp131 triliun).