Bagikan:

 

JAKARTA – Astra Space, perusahaan kendaraan peluncur Antariksa, berhasil mengumpulkan dana senilai 2,7 juta dolar AS (Rp41,8 miliar) dari investor melalui kesepakatan pendanaan jangka panjang.

Dana ini telah diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat. Dari laporan Spacenews, Astra Space mengatakan bahwa perusahaannya telah menyelesaikan pembiayaan selanjutnya dengan bantuan dua investor, yaitu JMCM Holdings LCC dan Sherpa Ventures Fund II.

Seluruh pembiayaan yang telah dilunasi ini mencakup modifikasi pinjaman, pinjaman baru senilai 3 juta (Rp46,4 miliar), dan penjualan waran saham. Sayangnya, Astra tidak memberikan informasi rinci mengenai kesepakatan pembiayaan jangka panjang dengan dua investor tersebut.

Dalam pembiayaan awal, Astra diketahui memperoleh 13,4 juta dolar AS (Rp207 miliar) pada Senin, 6 November lalu dari JMCM Holdings LCC dan Sherpa Ventures Fund II melalui term sheet yang tidak mengikat.

Melalui kontrak tersebut, Astra mendapatkan pinjaman yang jatuh tempo pada 17 November. Namun, kedua investor memperpanjang pinjaman hingga empat hari sambil mengurusi term sheet pendanaan yang lebih besar.

Spacenews mengatakan bahwa pendiri Astra, Chris Kemp dan Adam London, berusaha membuat nilai perusahaan itu menjadi 1,50 dolar AS (Rp23 ribu) per sahamnya. Namun, perusahaan belum memberikan pembaruan dari pengajuan tersebut.

Kemungkinan besar, proposal pengajuan untuk nilai perusahaan sedang dievaluasi SEC. Saat proposal itu diserahkan, mereka menawarkan premi sebesar 100 persen dari nilai saham, membuat harga saham naik hingga 1,57 dolar AS (Rp24,3 ribu).