Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan China, ByteDance, yang merupakan induk dari aplikasi video pendek TikTok, menawarkan pembelian kembali saham kepada karyawannya di luar Amerika Serikat seharga 160 dolar AS (Rp2,5 juta) as per lembar. Hal ini terungkap menurut sumber yang akrab dengan masalah tersebut. Bahkan Rencana ini telah dikonfirmasi oleh perusahaan.

Harga per unit saham terbatas sesuai dengan tawaran yang perusahaan berikan kepada karyawan Amerika Serikat saat ini dan mantan karyawan pada bulan Oktober, seperti yang dilaporkan oleh Reuters. Pada saat itu, perusahaan ingin membeli setidaknya 300 juta dolar AS (Rp4,6 triliun) saham dengan harga 160 dolar AS per lembar.

Harga tersebut menilai perusahaan sebesar 223,5 miliar dolar AS (Rp3.491 triliun), sekitar 26% lebih rendah dari penilaian tahun sebelumnya, seperti yang dilaporkan oleh Reuters. Tahun lalu, ByteDance dinilai sebesar 300 miliar dolar AS dalam program pembelian kembali yang ditawarkan kepada karyawannya di luar Amerika Serikat.

Harga 160 dolar AS terbaru ini lebih tinggi daripada harga 155 dolar AS yang ditetapkan dalam pembelian kembali sebelumnya pada bulan April.

Jurubicara ByteDance mengonfirmasi rencana pembelian kembali saham untuk karyawan di luar Amerika Serikat, dengan tujuan memberikan pilihan likuiditas kepada staf melalui program semacam ini. Perusahaan telah menawarkan program pembelian kembali dua kali setahun kepada staf yang memenuhi syarat sejak tahun 2017.

Program pembelian kembali memungkinkan karyawan untuk menukarkan saham mereka tanpa harus menunggu perusahaan mencatatkan sahamnya di pasar saham. Penawaran umum perdana (IPO) untuk ByteDance telah dinantikan selama bertahun-tahun, tetapi perusahaan telah menyatakan sejak tahun 2021 bahwa tidak ada rencana segera karena pengawasan ketat oleh pemerintah Beijing terhadap raksasa teknologi China itu.