ByteDance Dituduh Mencuri Konten dari Instagram dan Snapchat, Ini Alasannya!
ByteDance dilaporkan telah mencuri ratusan ribu konten yang diambil dari Instagram, Snapchat dan media sosial lainnya. (foto: Dok. ByteDance)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan induk TikTok, ByteDance dilaporkan telah mencuri ratusan ribu konten yang diambil dari Instagram, Snapchat dan media sosial lainnya untuk menumbuhkan kepopuleran Flipagram pada 2017.

Bytedance sengaja membuat akun palsu, mencuri video dengan menghapus profil, nama pengguna, dan konten lainnya dari Instagram dan platform media sosial lainnya, kemudian mengunggahnya ke Flipagram tanpa persetujuan atau sepengetahuan pengguna.

Pertama kali diungkap BuzzFeed News, cara ini dilakukan perusahaan agar Flipagram, yang diperoleh ByteDance pada Januari 2017 menjadi populer seperti TikTok saat ini.

Flipagram memungkinkan pengguna untuk membuat video slideshow pendek yang diintegrasikan dengan musik, semacam versi sederhana dari TikTok dan aplikasi video bentuk pendek lainnya. Aplikasi ini telah diubah namanya menjadi Vigo Video.

Laporan ini didapat BuzzFeed News dari empat mantan karyawan ByteDance yang mengatakan pencurian konten itu dimulai tak lama setelah perusahaan mengakuisisi Flipagram.

Seorang karyawan mengatakan bahwa tujuan ByteDance adalah untuk mencuri lebih dari 10.000 video sehari. Sementara, dua karyawan lainnya menjelaskan cara itu digunakan untuk melatih dan menginformasikan algoritme "For You", yang saat ini digunakan oleh TikTok dan kembarannya di China, Douyin.

Pada saat itu, dikatakan ByteDance sedang mencari cara untuk melatih algoritme pada konten berbasis di Amerika Serikat (AS). Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa ByteDance mencuri dan mengunggah konten dari Musical.ly.

Dalam satu dokumen, seorang mantan karyawan menjelaskan bahwa konten yang dicuri dapat digunakan untuk menguji jenis video mana yang berkinerja terbaik di platform. Karyawan tersebut juga mencatat, pengguna saat ini dapat meniru konten untuk meningkatkan video mereka sendiri dan mendapatkan popularitas.

Melansir TechCrunch, Selasa, 5 April,   rencana ByteDance ini tak berjalan mulus. Menurut mantan karyawan, beberapa orang telah menyadari konten mereka diposting di Flipagram dan telah menghubungi perusahaan.

Mengetahui hal tersebut, para karyawan diberitahu untuk menghapus akun palsu atau memberikan kendali akun kepada orang yang mengajukan pengaduan.

Sebagai informasi, Flipagram didirikan pada 2013 dan memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek sebagai semacam pra-kursor TikTok.

Aplikasi Flipagram mengumpulkan popularitas di kalangan pengguna muda dan pada satu titik dianggap sebagai ancaman utama bagi Instagram.

Tetapi, ByteDance mengambil banyak pelajaran dari Flipagram, ia akhirnya memilih untuk menggabungkan Musical.ly dengan TikTok dan memberhentikan tim Flipagram pada Februari 2018.