Bagikan:

JAKARTA - Investor besar tetap optimis terhadap Bitcoin meskipun nilainya sempat merosot jauh dari level psikologis 100.000 dolar AS (Rp1,62 miliar). Anthony Pompliano, pendiri Pomp Investments, mengungkapkan dalam wawancara dengan FOX 5 pada 21 Desember bahwa prospek Bitcoin tetap cerah, terutama pada tahun 2025.

Pompliano mengidentifikasi dua faktor utama yang dapat mendorong harga Bitcoin ke level yang lebih tinggi dalam beberapa tahun mendatang. Pertama, tren pencetakan uang yang terus berlanjut, baik di Amerika Serikat maupun secara global. 

Kebijakan moneter yang melibatkan pelonggaran kuantitatif ini menciptakan surplus likuiditas yang dapat mengalir ke pasar aset, termasuk cryptocurrency.

“Anda akan terus melihat pencetakan uang di AS dan secara global. Hal ini mendorong lebih banyak modal masuk ke pasar,” kata Pompliano.

Kedua, kebijakan Federal Reserve yang cenderung menurunkan suku bunga juga menjadi katalis positif bagi Bitcoin. “Ketika pasokan uang M2 meningkat dan suku bunga turun, modal murah akan mengalir ke pasar,” tambahnya.

Bitcoin Menggiurkan Bagi Investor Besar

Pompliano juga menjelaskan mengapa Bitcoin semakin menarik bagi investor institusi besar. Menurutnya, peningkatan nilai dan kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini mendekati $2 triliun (Rp32.400 triliun) membuat aset ini lebih "aman" dibandingkan ketika nilainya masih rendah.

“Ketika Bitcoin berada di level 1.000 dolar AS (Rp16,2 juta), banyak investor besar menganggapnya terlalu kecil dan berisiko. Tapi sekarang, dengan kapitalisasi pasar yang besar, mereka melihat peluang untuk berinvestasi dengan risiko yang lebih kecil,” ujar Pompliano.

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan harga Bitcoin akan semakin menarik perhatian investor dengan modal besar. “Semakin tinggi harga Bitcoin, semakin banyak modal institusi yang masuk. Dengan pasokan yang terbatas, hal ini akan terus mendorong harga naik,” jelasnya.

Pompliano optimis tahun 2025 akan menjadi periode emas bagi Bitcoin. Ia percaya bahwa kombinasi kebijakan moneter global, meningkatnya partisipasi investor institusi, dan kelangkaan pasokan akan mendorong nilai Bitcoin ke level yang lebih tinggi.