Bagikan:

JAKARTA - TikTok membuka lowongan pekerjaan untuk 3.000 insinyur dan digital engineer. Nantinya mereka akan ditempatkan di Eropa, Kanada dan Singapura selama tiga tahun ke depan. 

Melansir Reuters, langkah tersebut menunjukkan bahwa aplikasi video singkat yang kian populer itu belum menyerah untuk melakukan ekspansi layanannya di sejumlah negara. Sekali pun belum ada kepastian dari Amerika Serikat (AS) soal kesepakatak operasional di negara tersebut. 

"Untuk mendukung pertumbuhan global kami yang cepat, kami berencana untuk terus memperluas tim teknik global TikTok, termasuk menambahkan sekitar 3.000 insinyur di Kanada, Eropa, Singapura, serta AS, selama tiga tahun ke depan," kata juru bicara TikTok, Rabu, 28 Oktober.

Perusahaan TikTok di AS sendiri masih akan menjadi salah satu bagian dari rencana ekspansi. Di mana saat ini mereka telah mempekerjakan lebih banyak staf dan menambah engineer untuk bekerja di Mountain View, California. 

Di mana 1.000 insinyur di antaranya bekerja untuk TikTok di luar China. Reuters sebelumnya juga melaporkan, bahwa ByteDance, induk perusahaan TikTok berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar dan merekrut ratusan karyawan di Singapura, yang akan dipilih sebagai kantor pusat di Asia Tenggara.

Sejauh ini, Presiden AS Donald Trump telah merestui kesepakatan awal Oracle.corp dan Walmart untuk mengambil alih saham TikTok. Sayangnya, ByteDance belum rela untuk melepas sebagian besar sahamnya dari TikTok.

Pada 4 November mendatang, hakim akan memutuskan apakah pemerintah AS akan diizinkan untuk melarang unduhan TikTok di toko aplikasi AS, langkah yang menurut ByteDance akan membatasi penggunaan aplikasi video singkat tersebut di Amerika Serikat.