Bagikan:

PATI - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat lima perusahaan membuka 10.800 lowongan pekerjaan, khususnya untuk kaum perempuan untuk dipekerjakan di berbagai bidang pekerjaan.

"Dengan lowongan sebanyak itu, seharusnya bisa mengurangi separuh dari jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Pati yang jumlahnya berkisar 25.000 orang," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati Bambang Agus Yunianto, Antara, Minggu, 14 Juli.

Ia mengungkapkan pengangguran terbuka bukanlah tidak memiliki pekerjaan sama sekali, namun mereka memiliki tetapi masih sering pindah-pindah pekerjaan. Bahkan, tingkat pengangguran terbuka di Pati saat ini mengalami penurunan menjadi 3,84 persen dari sebelumnya mencapai 4,29 persen.

Kondisi demikian, kata dia, memang dialami oleh kaum muda sekarang, yang menginginkan mendapatkan pekerjaan yang mudah dan gaji yang besar.

Akibatnya, imbuh dia, keluar masuk pekerjaan sering kali terjadi, karena masih mencari tempat yang sesuai keinginan mereka. Sedangkan lowongan pekerjaan yang tersedia memang untuk kaum perempuan. Sedangkan jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Pati terbanyak justru laki-laki.

Ia mencatat kelima perusahaan yang membuka lowongan kerja tersebut, yakni PT Djarum, HWI, Dua Kelinci, PT Sejin Fashion Indonesia, dan PT Nikorama Citra Tobako.

Untuk PT Djarum tersedia 1.110 lowongan, HWI sebanyak 3.500 lowongan, PT Dua Kelinci sebanyak 3.000 lowongan, PT Sejin sebanyak 2.000 lowongan, dan PT Nikorama sebanyak 1.250 lowongan.

Dari kelima perusahaan tersebut, terdapat lowongan pekerjaan di bidang industri rokok, sepatu, makanan, hingga mode.

Lowongan pekerjaan tersebut, kata dia, juga sudah diinformasikan kepada masyarakat luas, dengan harapan bisa terserap di perusahaan yang mereka inginkan.

Upaya lain untuk mengurangi pengangguran terbuka, yakni dengan memberikan pelatihan kerja sesuai minat masyarakat.

"Pelatihan kerja yang kami buka juga banyak bidang keahlian, mulai dari bidang kuliner, rias, menjahit, teknik, hingga permesinan," ujarnya.

Program pelatihan kerja yang diselenggarakan, tidak hanya digelar di dalam kelas melainkan ada pula yang digelar dengan mendekatkan akses terhadap masyarakat atau program pelatihan MTU (mobile training unit).