Bagikan:

JAKARTA – Puluhan korban pencurian data pribadi untuk pinjaman online yang dilakukan karyawan konter handphone berinisial R di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Kramat Jati, Jakarta Timur, sempat diimingi lapangan pekerjaan oleh pelaku.

"Para korban, yang jelas mereka diimingi pekerjaan di PGC. Namun sampai detik ini, para korban tidak mengetahui apa asal usul pekerjaan itu. Korban sama sekali tidak mengetahui," ujar Muhammad Tasrif Tuasamu, kuasa hukum para korban penipuan dan penggelapan data pribadi di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat, 5 Juli.

Kejadian berawal ketika terlapor berinisial R menawarkan pekerjaan admin konter handphone kepada para korban penipuan dan penggelapan.

Selanjutnya para korban menyerahkan beberapa persyaratan seperti KTP berikut selfi (swafoto) wajah, tetapi tanpa seizin dan sepengetahuan dari para korban. Ternyata terlapor R telah menginstal aplikasi di handphone milik para korban.

Sehingga tiba-tiba ada transaksi tagihan pinjaman online dan kredit online yakni seperti Shopeepay later, adakami, Home Kredit, Kredivo, Akulaku dan lainnya. Sementara para korban tidak pernah mengajukan transaksi tersebut.

Kejadian itu baru disadari para korban setelah mereka tiba - tiba mendapatkan berbagai tagihan dan teror dari debt kolektor pinjaman online.

"Seiring perjalanan, korban baru sadar setelah mereka mengetahui ada debt kolektor yang diduga mengancam. Yang jelas datanya (para pelamar kerja) dipakai untuk pinjaman ini. Kemudian ada bermacam jenis pembelian barang dan ada pinjaman online," kata Tasrif Tuasamu.

Sebanyak 27 korban penipuan dan penggelapan data pribadi diketahui bernama Muhammad Lutfi, Reza Juliansyah, Jedy Rachmattulloh, Balkis C, Dian Rizki, Fira Tauriana, Abdul Rohman, Dwi Agusti, Alfira Sri, Sri Suharsih, Fadhid Bagus, Rasid Maulana, Amanda Cheza, Danisih, Mega, M Arsandi, Tria Fradani, Dicky P, Syahroni, Eva Maria, Ferina, Ainun Nisa, Annisa Septiani, Eka Febrianti, Dwi Rizki, Jumantoro dan Syifa Wahyu. Para korban dirugikan dengan total keseluruhan tagihan sebesar Rp. 1.017.619.248.

"Seluruh bukti - bukti itu sudah kita sampaikan, kita sudah ajukan ke Polres Metro Jakarta Timur, kita sudah serahkan ke penyidik," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 27 orang pelamar kerja menjadi korban penipuan dan penggelapan dengan modus pencurian data pribadi yang digunakan untuk pinjaman online oleh sebuah konter handphone. Para korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur.

Menurut keterangan Muhammad Lutfi (31), salah satu korban, aksi kejahatan itu dilakukan oleh terlapor berinisial R, selaku karyawan konter handphone Wahana Store yang beroperasi di lantai 3, Mall Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jalan Mayjen Sutoyo, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Puluhan warga tersebut awalnya dijanjikan pekerjaan dengan syarat menyerahkan KTP dan handphone miliknya bersamaan dengan surat lamaran kepada R, karyawan toko konter handphone Wahana Store PCG Cililitan, Kramat Jati.

Namun rupanya, data para pelamar kerja itu dicuri oleh R untuk mengajukan pinjaman online. Bahkan, total kerugian yang dialami 27 korban lebih dari Rp 1 miliar.