JAKARTA - Setelah sampai di orbit tujuannya Lagrange Matahari-Bumi 2 (L2), Teleskop Euclid milik Badan Antariksa Eropa (ESA) memamerkan gambar percobaan pertama.
Menggunakan dua instrumen teleskop, yakni instrumen VISible (VIS) dan Near-Infrared Spectrometer and Photometer (NISP), hasil gambar yang memukau menunjukkan Euclid akan mencapai tujuan ilmiah yang telah dirancang untuknya dan mungkin lebih banyak lagi.
Meskipun masih ada beberapa bulan sebelum Teleskop Euclid memberikan pandangan baru yang sebenarnya tentang kosmos, dengan gambar ini, para ilmuwan di belakang misi yakin teleskop dan instrumen bekerja dengan baik.
“Setelah lebih dari 11 tahun merancang dan mengembangkan Euclid, sangat menggembirakan dan sangat emosional melihat gambar pertama ini,” kata manajer proyek Euclid Giuseppe Racca, dalam sebuah pernyataan dikutip dari laman ESA, Selasa, 1 Agustus.
“Bahkan lebih luar biasa ketika kami berpikir bahwa kami hanya melihat beberapa galaksi di sini, diproduksi dengan penyetelan sistem minimum. Euclid yang terkalibrasi penuh pada akhirnya akan mengamati miliaran galaksi untuk membuat peta langit 3D terbesar yang pernah ada," imbuhnya.
Dalam gambar pertama itu, beberapa galaksi bisa mudah dikenali, beberapa gumpalan kabur juga terlihat tersembunyi di antara bintang-bintang, menunggu untuk diungkapkan oleh Teleskop Euclid di masa mendatang.
Meski gambarnya penuh detail, luas langit yang dicakupnya sebenarnya hanya sekitar seperempat dari lebar dan tinggi Bulan purnama.
Namun, menurut tim Euclid gambar tersebut bahkan lebih istimewa, mengingat mereka ditakut-takuti ketika pertama kali menyalakan instrumen.
Tim Euclid pernah menangkap pola cahaya tak terduga yang mencemari gambar. Kemudian, investigasi lanjutan dilakukan dan menunjukkan ada sinar matahari merayap ke dalam teleskop, mungkin melalui celah kecil.
Cahaya itu, ternyata hanya terdeteksi pada orientasi tertentu. Sebagai informasi, VIS akan mengambil gambar super tajam dari miliaran galaksi untuk mengukur bentuknya.
Sementara, NISP memiliki peran ganda untuk pencitraan galaksi dalam cahaya inframerah dan mengukur jumlah cahaya yang dipancarkan galaksi pada berbagai panjang gelombang.
BACA JUGA:
Peran kedua instrumen ini memungkinkan para ilmuwan mengetahui secara langsung seberapa jauh setiap galaksi.
Dengan menggabungkan informasi jarak dengan bentuk galaksi yang diukur dengan VIS, para ilmuwan dapat memetakan bagaimana galaksi didistribusikan di seluruh Alam Semesta, dan bagaimana distribusi ini berubah dari waktu ke waktu.
Pada akhirnya, peta 3D itu akan mengajari tentang materi gelap dan energi gelap. Selama beberapa bulan ke depan, ESA dan rekan industri akan terus melakukan semua pengujian dan pemeriksaan yang diperlukan untuk memastikan Teleskop Euclid bekerja sebaik mungkin.
Di akhir fase commissioning dan verifikasi kinerja tersebut, ilmu yang sebenarnya akan dimulai. Pada saat itu, ESA akan merilis satu set gambar baru untuk menunjukkan kemampuan misi Teleskop Euclid.