Teleskop Raksasa Eropa akan Meluncur ke L2 Matahari-Bumi Minggu Ini, untuk Apa?
Teleskop Eculid (foto: Dok. ESA)

Bagikan:

JAKARTA - Badan Antariksa Eropa (ESA) minggu ini akan meluncurkan Teleskop Luar Angkasa Euclid, dirancang untuk menjelajahi alam semesta yang luas dan gelap.

Tepat pada Sabtu, 1 Juli, Eculid akan menumpang roket SpaceX, Falcon 9 dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS) pukul 11:11 waktu setempat. Peluncuran cadangan akan dilakukan esok harinya.

Teleskop tersebut dinamai menurut matematikawan Yunani Euclid dari Aleksandria, yang hidup sekitar 300 SM dan mendirikan subjek geometri. Karena kerapatan materi dan energi terkait dengan geometri alam semesta, misi tersebut dinamai untuk menghormatinya.

Eculid merupakan misi Eropa sepenuhnya, dibangun dan dioperasikan oleh ESA, dengan kontribusi dari NASA.

Eculid nantinya akan mengeksplorasi komposisi dan evolusi alam semesta yang gelap. Teleskop bakal membuat peta alam semesta 3D terbesar, paling akurat melintasi ruang dan waktu dengan mengamati miliaran galaksi hingga 10 miliar tahun cahaya, serta menjelajahi lebih dari sepertiga langit.

Teleskop akan mengeksplorasi bagaimana alam semesta berkembang, mencari tahu struktur skala besar didistribusikan melintasi ruang dan waktu, mengungkapkan lebih banyak tentang peran gravitasi juga sifat energi serta materi gelap secara universal.

Dari sana, para astronom ESA dapat menyimpulkan sifat energi gelap, materi gelap, dan gravitasi, untuk mengungkap lebih banyak tentang sifat mereka yang tepat.

Setelah peluncuran, Euclid akan berlayar menuju titik Lagrange Matahari-Bumi 2 (L2). Empat minggu setelahnya, teleskop bakal mengorbit di sana, yang terletak 1,5 juta kilometer dari Bumi, berlawanan arah dengan Matahari.

Begitu berada di orbit, operator misi di darat mulai memverifikasi semua fungsi teleskop. Dalam waktu tersebut, sisa air dikeluarkan dan selanjutnya instrumen Euclid akan dihidupkan.

Berkisar satu dan tiga bulan setelah peluncuran, Euclid akan melalui beberapa kalibrasi dan uji kinerja ilmiah serta bersiap untuk misi sainsnya. Teleskop memulai fase awal survei alam semesta tiga bulan setelah diluncurkan.

Memiliki tinggi sekitar 4,7 meter dan diameter 3,7 meter, Eculid terdiri dari dua komponen utama yakni modul layanan serta modul payload.

Modul muatan terdiri dari teleskop berdiameter 1,2 meter dan dua instrumen ilmiah, seperti kamera dengan panjang gelombang tampak instrumen VISible (VIS) dan Near-Infrared Spectrometer and Photometer (NISP).

Berkat sistem tersebut, kualitas gambar Euclid setidaknya empat kali lebih tajam daripada yang dicapai oleh survei langit berbasis darat.

Sementara, modul layanan berisi sistem satelit, yaitu pembangkit, distribusi tenaga listrik, kontrol sikap, elektronik pemrosesan data, propulsi, telekomando, telemetri, dan kontrol termal.