JAKARTA – Teleskop Euclid milik Badan Penerbangan Eropa (ESA), berkolaborasi dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (NASA), merilis lima gambar pertama pada 7 November lalu.
Lima gambar yang Euclid bagikan memperlihatkan pemandangan dari ribuan galaksi jauh, dua galaksi terdekat, sekelompok bintang yang disebut gugus bola, dan nebula atau awan dan debu yang terbentuk karena bintang.
Salah satu gambar Euclid yang menarik perhatian adalah pemandangan dari galaksi IC 342. Meski dikenal sebagai galaksi redup, gambar terang yang dihasilkan Euclid menunjukkan bahwa IC 342 berbentuk spiral.
Para ilmuwan sebenarnya sudah tahu mengenai bentuk dari IC 342 yang spiral. Pada dasarnya, kelima gambar yang Euclid rilis hanya menjadi pembuka dari misi teleskop itu. Harapannya, Euclid bisa mendapatkan banyak temuan baru sesuai dengan tujuannya.
“(Euclid) akan menyurvei objek-objek di pinggiran tata surya kita, menemukan ribuan planet baru, menjelajahi galaksi terdekat, dan banyak lagi,” kata Administrator Asosiasi Misi Sains NASA Nicola Fox melalui rilis resmi.
Tujuan utama dari misi Euclid adalah menyelidiki materi gelap dan energi gelap. Materi gelap merupakan materi yang tidak terdeteksi radiasi, sedangkan energi gelap merupakan komponen alam semesta yang diperkirakan mengisi ruang angkasa dengan kekuatan misterius.
BACA JUGA:
Rencananya, Euclid akan menjalankan misi selama enam tahun untuk menghasilkan peta 3D alam semesta terluas. Peta ini akan mencakup hampir sepertiga langit, termasuk miliaran galaksi yang berjarak 10 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Euclid memiliki bidang pandang yang lebih luas dari Teleskop Luar Angkasa James Webb. Euclid juga mampu menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih tinggi sehingga diperkirakan bisa melihat lebih banyak galaksi dalam satu potret gambar.
Sebagai informasi, teleskop Euclid telah diluncurkan sejak Juli tahun ini di Cape Canaveral, Florida. Teleskop ini akan melakukan perjalanan hampir 1,6 juta kilometer ke area yang diperkiran penuh akan materi gelap dan energi gelap.
Misi Euclid dioperasikan oleh lebih dari 2.000 ilmuwan dari 300 lembaga di 13 negara Eropa, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang. Seluruh ilmuwan ini bertanggung jawab dalam menyediakan instrumen dan analisis data ilmiah.