Bagikan:

JAKARTA - Baru-baru ini, pengacara terkenal Jeremy Hogan, mengungkapkan dugaannya bahwa mantan direktur Keuangan Korporasi SEC, William Hinman, mungkin telah menerima pembayaran dari Ethereum Foundation untuk memberikan pidato kontroversialnya yang menyatakan bahwa Ethereum (ETH) bukanlah aset sekuritas.

Hal ini terkait dengan email dan draf pidato Hinman yang baru-baru ini dirilis, yang terus menimbulkan kontroversi dalam industri kripto. Dalam dokumen yang dirilis, terungkap bahwa pejabat tinggi SEC telah memperingatkan Hinman tentang konsekuensi yang mungkin timbul akibat pidato tersebut.

Mereka bahkan menekankan bahwa pidato itu "terlepas dari faktor Howey" dan tidak memiliki dasar hukum yang kuat. Meskipun demikian, Hinman tetap melanjutkan pidatonya dan menyatakan bahwa ETH adalah aset non-keamanan karena sudah cukup terdesentralisasi.

Dokumen-dokumen tersebut juga mengungkapkan bahwa Hinman berkomunikasi dengan salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, saat menyusun pidatonya. Spekulasi pun muncul mengenai motivasi Hinman dalam memberikan pidato tersebut.

Pengacara Hogan menyebutkan bahwa Ripple, perusahaan yang saat ini terlibat dalam masalah hukum dengan SEC, menduga bahwa Hinman mungkin menerima pembayaran dari Ethereum Foundation atau pihak terkait untuk memberikan izin gratis kepada ETH.

Dalam diskusi yang dilakukan oleh beberapa pengacara dalam siaran langsung CryptoLaw, terungkap bahwa email-email tersebut mengindikasikan bahwa Hinman memang bermaksud memberikan izin gratis kepada ETH. Hogan menekankan bahwa dari awal, Hinman telah menyatakan bahwa ETH bukanlah aset keamanan, dan itulah tujuan utama dari pidatonya.

Dugaan-dugaan ini menambah kompleksitas perdebatan tentang status hukum Ethereum dan dampak pidato Hinman dalam industri kripto. Isu ini akan terus dipantau dan menjadi bagian penting dari perkembangan regulasi terkait aset kripto di masa depan.