Kasus Ripple: Ini Alasan SEC Ogah Ungkap Isi Pidato William Hinman
Kasus Ripple vs SEC. (BeInCrypto)

Bagikan:

JAKARTA – Perseteruan Ripple dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS belum menemukan titik terangnya sejak dimulai pada Desember 2020 . Dalam perkembangan terakhir, SEC telah meminta izin kepada Hakim Sarah Netburn untuk menolak membuka pidato William Hinman.

Sebelumnya, Hinman menyatakan bahwa XRP adalah sekuritas dalam pidatonya pada 2018. Sementara ETH dan BTC bukan sekuritas. Pengadilan mendesak regulator AS untuk membuka dokumen terkait pidato Hinman selengkapnya kepada publik. Namun, SEC menolak tuntutan pengadilan.

Menurut laporan terbaru, SEC telah meminta izin kepada Hakim Sarah Netburn untuk mengajukan 30 halaman pembukaan singkat dan 10 halaman balasan singkat untuk mendukung keberatannya terhadap perintah pengadilan yang memaksa mereka untuk mengungkap isi pidato Hinman.

Merespon perintah pengadilan, SEC berulang kali menolak menyerahkan email terkait pidato Hinman pada 2018. SEC beralasan bahwa email tersebut dilindungi oleh undang-undang hak privasi DPP (deliberate process privilege). Kemudian pada bulan Mei lalu, pengadilan memerintahkan pengawas regulator untuk mengeluarkan draf pidato kontroversial tersebut.

Namun pada April, pengadilan menolak mosi SEC. Pengadilan meminta badan tersebut untuk meninjau kembali keputusan hak istimewa DPP tersebut sebagai upaya pengadilan mendesak SEC membeberkan isi pidato Hinman yang kontroversial.

Selanjutnya SEC mengungkapkan bahwa dokumen berisi pidato Hinman intu berisi “informasi rahasia,” sebagaimana dilaporkan U.today. Namun pengadilan menolak argumen tersebut.

Perseteruan SEC dengan Ripple diprediksi masih akan terus berlanjut hingga tahun 2023 mendatang. Baru-baru ini, anggota kongres AS Brad Sherman mengeluarkan pernyataan yang mempertegas isi pidato Hinman dengan menyatakan bahwa XRP adalah sekuritas.