JAKARTA – Elon Musk dan perusahaannya, SpaceX, saat ini menghadapi setidaknya tiga penyelidikan federal terkait kepatuhan mereka terhadap aturan pelaporan federal yang dirancang untuk melindungi keamanan nasional, seperti dilaporkan oleh New York Times pada Selasa, 17 Desember.
Penyelidikan ini dipimpin oleh Angkatan Udara, Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan, serta Wakil Menteri Pertahanan bidang Intelijen dan Keamanan. Laporan tersebut mengutip delapan sumber yang memiliki pengetahuan terkait SpaceX dan dokumen internal.
Menurut laporan, SpaceX diduga tidak memenuhi beberapa protokol pelaporan federal, termasuk tidak memberikan detail pertemuan Musk dengan pemimpin negara asing. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pelanggaran yang melibatkan data rahasia negara.
Angkatan Udara baru-baru ini juga menolak memberikan akses keamanan tingkat tinggi kepada Musk, mengutip potensi risiko keamanan. Selain itu, sekutu seperti Israel dilaporkan mengkhawatirkan kemungkinan Musk membagikan data sensitif.
Riwayat Masalah Keamanan
Ini bukan pertama kalinya Musk menghadapi pertanyaan terkait praktik keamanan. Pada tahun 2018, insiden di mana Musk merokok ganja saat wawancara langsung dengan komedian Joe Rogan memicu tinjauan ulang izin keamanannya oleh Pentagon.
BACA JUGA:
Dua senator Demokrat AS, Jeanne Shaheen dan Jack Reed, baru-baru ini meminta Pentagon dan lembaga penegak hukum untuk menyelidiki laporan bahwa Musk telah mengadakan beberapa panggilan telepon dengan pejabat Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin.
Ketika ditanya oleh wartawan, Presiden dan COO SpaceX, Gwynne Shotwell, menolak memberikan komentar terkait masalah izin keamanan maupun penyelidikan yang sedang berlangsung. Musk sendiri belum memberikan tanggapan.
Kantor Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan menyatakan bahwa, sebagai kebijakan, mereka tidak dapat "mengkonfirmasi atau menyangkal adanya penyelidikan yang sedang berlangsung," untuk melindungi kerahasiaan pihak-pihak yang terlibat dan integritas proses penyelidikan.
Penyelidikan ini menjadi sorotan karena Musk adalah sosok sentral dalam berbagai proyek strategis SpaceX yang melibatkan kepentingan nasional, termasuk pengembangan teknologi luar angkasa dan komunikasi satelit.