Bagikan:

JAKARTA – Laporan terbaru dari North American Electric Reliability Corporation (NERC) mengungkapkan bahwa lonjakan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dapat menyebabkan pemadaman listrik di Amerika Serikat dan Kanada secepatnya pada tahun depan. Kekhawatiran ini muncul bersamaan dengan peluncuran publik iOS 18.2, yang membawa banyak fitur baru Apple Intelligence yang membutuhkan daya komputasi besar.

Menurut NERC, penggunaan listrik oleh pusat data yang mendukung layanan AI seperti ChatGPT dan Private Cloud Compute milik Apple diperkirakan akan meningkat dua kali lipat dalam empat tahun ke depan. Kondisi ini dapat membebani jaringan listrik yang sudah kewalahan memenuhi permintaan.

Dalam laporan "Long Term Reliability Assessment," NERC menyatakan bahwa jaringan listrik di Amerika Utara menghadapi tantangan serius untuk menjaga keandalan pasokan energi. Permintaan listrik meningkat dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama karena kebutuhan daya yang besar dari pusat data untuk layanan AI.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa pusat data diproyeksikan akan menggunakan lebih dari 1.000 terawatt jam listrik pada tahun 2026, dua kali lipat dari konsumsi pada tahun 2022.

Selain itu, transisi dari pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil ke energi terbarukan yang belum berjalan sesuai target menambah tantangan ini. NERC memperingatkan bahwa kombinasi antara peningkatan permintaan listrik dan kurangnya kapasitas pembangkit baru dapat menyebabkan kekurangan pasokan energi pada periode puncak konsumsi.

Daerah yang Paling Terdampak

Wilayah Midwest AS diprediksi akan menjadi area pertama yang terkena dampak. Namun, hampir seluruh wilayah di AS dan Kanada diperkirakan menghadapi risiko pemadaman listrik dalam dekade mendatang jika langkah-langkah mitigasi tidak segera diambil.

Laporan ini sejalan dengan prediksi Badan Energi Internasional (IEA) yang menyatakan bahwa lonjakan permintaan listrik dari pusat data untuk layanan AI akan terus meningkat secara signifikan hingga 2026.

Pertumbuhan pesat teknologi AI memang membawa manfaat besar bagi banyak sektor, tetapi juga menghadirkan tantangan besar dalam hal kebutuhan energi. Kondisi ini mendorong pemerintah dan penyedia layanan energi untuk mencari solusi, seperti mempercepat pembangunan pembangkit energi terbarukan dan meningkatkan efisiensi jaringan listrik.

Namun, dengan lonjakan permintaan yang diproyeksikan terjadi dalam waktu singkat, banyak pihak memperingatkan bahwa tindakan segera dan terkoordinasi diperlukan untuk mencegah krisis energi yang lebih luas di Amerika Utara.