JAKARTA – Perseteruan Ripple vs SEC di meja hijau diprediksi akan segera menemu titik terang setelah memakan waktu lebih dari satu tahun. Salah satu faktornya adalah pihak Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) akhirnya mau menyerahkan dokumen pidato pejabat SEC William Hinman terkait pidatonya pada 2018 ke pihak Ripple.
CEO Ripple, Brad Garlinghouse mengomentari kondisi regulator AS itu dengan menyatakan bahwa fakta akan terungkap meski SEC ingin dianggap sebagai badan yang mengatur kejelasan dan transparansi dalam dunia kripto. Garlinghouse mengungkap perilaku SEC “memalukan.”
“SEC ingin Anda berpikir bahwa SEC peduli tentang pengungkapan, transparansi, dan kejelasan. Jangan percaya mereka. Ketika kebenaran akhirnya terungkap, perilaku mereka yang memalukan di sini akan mengejutkan Anda,” tulis Garlinghouse dalam postingan Twitter @bgarlinghouse, 21 Oktober.
Mengetahui hal tersebut, komunitas XRP diramaikan oleh masuknya bos Tesla Elon Musk yang tiba-tiba turut mengomentari postingan CEO Ripple dengan menyatakan “No Way” (tidak mungkin). Komunitas kripto meyakini komentar itu menandakan bahwa bos Tesla mengikuti perkembangan kasus Ripple vs SEC. Komentar itu juga menyiratkan bahwa Musk memberikan dukungannya terhadap Ripple.
Sebelumnya, pada tahun 2018 ketika diwawancari oleh Lesley Stahl dari CBSNews, Musk menyatakan dirinya tidak akan hormat pada SEC. Pernyataan tersebut terkait postingan Twitter Musk yang digugat oleh SEC mengenai pertimbangannya untuk menjadikan Tesla sebagai perusahaan privat. Komisi Sekuritas dan Bursa AS menuduhnya melakukan fraud.
“Saya tidak respek kepada SEC,” kata Musk kepada Stahl.
BACA JUGA:
Di sisi lain, penyerahan dokumen Hinman tersebut bakal mengungkap tindak-tanduk SEC dalam menangani kasus Ripple yang berlarut-larut ini, hingga memakan waktu lebih dari 18 bulan. Informasi saja, perseteruan Ripple vs SEC dimulai sejak Desember 2020 lalu. Sebelum muncul gugatan dari regulator AS itu, pihak Ripple berencana mendaftarkan perusahaan di bursa saham terbesar di AS.
Sebagaimana diketahui, dokumen yang diserahkan SEC kepada Ripple itu berisi pidato yang menyatakan bahwa kripto nomor dua, Ethereum (ETH) bukan sekuritas. Pernyataan kontroversial ini menimbulkan pro kontra di kalangan komunitas kripto. Ini berarti bahwa SEC memiliki pandangan yang bias terkait kripto dan terutama dalam perlakuannya terhadap Ripple.
Menurut organisasi nirlaba Empower Oversight, William Hinman yang merupakan mantan direktur Corporate Finance SEC, adalah rekanan di Simpson Thatcher sebelum dia ditunjuk untuk mengepalai divisi Corporate Finance. Simpson Thatcher adalah anggota Enterprise Ethereum Alliance (EEA), sebuah perusahaan yang didedikasikan untuk memasarkan Ethereum.
Organisasi tersebut juga mengungkapkan adanya kepentingan Hinman saat dia memimpin sebagai kepala Corporate Finance di SEC. Berdasarkan dokumen yang dibagikan oleh Empower Oversight, Hinman mengadakan serangkaian pertemuan dengan Simpson Thatcher selama menjabat di SEC, yang akhirnya menghasilkan pidatonya di tahun 2018, di mana ia menyatakan bahwa ETH bukan sekuritas.