JAKARTA - Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan mereka ingin bekerja sama dengan Turki, negara yang memiliki hubungan historis dengan Afghanistan.
Menyinggung hubungan yang mengakar antara kedua negara, juru bicara Taliban mengatakan, mereka ingin bekerja sama dengan Ankara di banyak bidang. Dia mencatat, insinyur Turki dan orang lain yang bekerja di Afghanistan telah berkontribusi pada negara itu.
"Kami ingin memperkuat dan meningkatkan hubungan itu di masa depan," kata Shaheen mengutip Daily Sabah dari Haberler 13 September.
Bidang kerja sama potensial dapat mencakup pendidikan, konstruksi dan sektor ekonomi, melalui investasi, yang menurut Shaheen akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Menanggapi pertanyaan tentang bagaimana Taliban melihat kebijakan luar negeri Presiden Recep Tayyip Erdoğan, Shaheen mengatakan, setiap negara memiliki kebijakan mereka sendiri yang dibentuk sesuai dengan kepentingan terbaik bangsanya.
"Kami menghormati itu (kebijakan luar negeri)," katanya, seraya menambahkan setiap negara berhak untuk membentuk kebijakannya sendiri, dengan Taliban ingin fokus pada kepentingan dan tujuan bersama.
Lebih jauh Shaheen mengatakan, Taliban akan membalas cara Turki mendekati kekuasaan mereka. Jika negara mendekati mereka sebagai 'saudara Muslim', maka mereka akan merespons dengan cara yang sama dan menyambutnya.
"Kami menganggap Turki sebagai negara saudara Muslim," tukas Shaheen.
Juru bicara Taliban juga mengatakan ada kemajuan terkait dengan pengoperasian bandara Kabul di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung antara Turki dan Qatar. Dia mengatakan, mereka berharap bandara akan beroperasi dalam beberapa hari.
Bulan lalu, Taliban mengatakan mereka telah meminta semua negara, terutama Turki, untuk membantu rakyat dan pemerintah Afghanistan.
Sementara itu, Pemerintah Turki memilih pendekatan pragmatis terhadap perkembangan di Afghanistan. Menggarisbawahi realitas baru telah muncul di Afghanistan, Ankara mengatakan akan bergerak maju sesuai dengan itu sambil menjaga komunikasi dengan semua pihak terkait tetap terbuka.
Turki telah mengadakan pembicaraan rutin dengan Taliban di Kabul, dengan masih adanya kehadiran diplomatik, terkait dengan rencana operasional bandara Kabul di ibu kota negara itu.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdoğan menyambut baik pernyataan moderat yang dibuat oleh pejabat Taliban, mengumumkan Turki siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan perdamaian dan stabilitas.
Menanggapi pengumuman pemerintah sementara, Presiden Erdogan mengatakan Turki akan mengikuti perkembangan di Afghanistan.
"Seperti yang Anda ketahui sekarang, sulit untuk menyebutnya permanen, tetapi kabinet sementara telah diumumkan. Kami tidak tahu berapa lama Kabinet sementara ini akan bertahan. Tugas kami sekarang adalah mengikuti proses ini dengan hati-hati," tukasnya pekan lalu.