JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengumumkan langkah-langkah baru untuk memperlambat penyebaran COVID-19 sebelum pertemuan Majelis Umum PBB, kata Ahli Bedah Umum
Dr. Vivek Murthy, Minggu.
Murthy tidak merinci langkah-langkah apa yang akan dilakukan. Sesi Majelis Umum berikutnya dibuka Selasa besok, sementara hari pertama debat umum dijadwalkan berlangsung minggu berikutnya.
Berbicara kepada CNN pada hari Minggu, Murthy membela upaya Presiden Biden untuk memperluas vaksinasi COVID-19 di Amerika Serikat.
"Akan ada lebih banyak aksi yang terus kami kerjakan, terutama di front global," katanya mengutip Reuters Senin 13 September.
Sebelumnya, Presiden Joe Biden pada Hari Kamis pekan lalu membidik resistensi vaksin di Amerika Serikat (AS), mengumumkan kebijakan yang mengharuskan sebagian besar karyawan federal untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dan mendorong pengusaha besar agar pekerja mereka divaksinasi atau diuji setiap minggu.
"Kami sudah bersabar. Tapi kesabaran kami menipis, dan penolakanmu merugikan kami semua," kata Presiden Joe Biden kepada jutaan orang Amerika yang menolak untuk mendapatkan suntikan virus corona.
BACA JUGA:
Secara bersama-sama, kebijakan dan pidato tersebut mewakili langkah paling agresif Biden untuk mendorong orang Amerika menolak untuk mendapatkan vaksin COVID-19 di tengah lonjakan kasus COVID-19 dari varian Delta yang menyebar cepat.
Presiden Biden juga mengatakan, Amerika Serikat telah menyumbangkan 140 juta dosis vaksin COVID-19 ke negara lain. "Itu kepemimpinan Amerika di panggung global, dan itu baru permulaan," tandasnya.