Bank Mandiri Yakin Ekonomi Kuartal III Tumbuh 3,5 Persen Meski Varian Delta Menyerang
Ilustrasi. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk. memprediksi jika pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 akan mampu menyentuh level 3,5 persen year-on-year (y-o-y). Hal tersebut disampaikan langsung oleh chief economist perseroan Andry Asmoro.

Menurut dia, lonjakan kasus COVID-19 akibat merebaknya varian delta di awal kuartal III membuat laju pertumbuhan sempat terhambat.

“Dengan berbagai perkembangan terakhir, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi berpotensi sedikit melambat namun masih akan mencatat pertumbuhan positif di kuartal III pada 3,51 persen y-o-y,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 9 September.

Andry menambahkan, gelombang pandemi kedua ini direspon pemerintah melalui kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal tersebut kemudian berpengaruh terhadap penurunan signifikan konsumsi masyarakat.

Padahal, sambung dia, pertumbuhan ekonomi sektoral sudah menunjukan arah pemulihan yang positif pada kuartal II 2021, yang ditunjukan oleh sektor transportasi, hotel dan restoran, serat perdagangan sudah mulai berada di jalur hijau dengan angka kenaikan masing-masing 25,1 persen, 21,6 persen, dan 9,4 persen y-o-y.

“Namun seiring dengan relaksasi PPKM saat ini, belanja masyarakat menunjukkan perbaikan signifikan,” tuturnya.

Adapun, untuk keseluruhan tahun Bank Mandiri meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 3,69 persen y-o-y.

“Ke depan, strategi pemulihan ekonomi harus sejalan dengan upaya pengendalian pandemi. Penyebaran kasus COVID-19 harus dapat ditekan melalui penerapan prokes, testing dan tracing di tengah berlanjutnya percepatan vaksinasi. Hal ini mengingat masih adanya risiko munculnya varian virus baru yang memicu kembali meningkatnya kasus COVID-19 global,” jelas dia.

“Selain risiko ketidakpastian COVID-19, kita juga harus mengantisipasi risiko dampak terjadinya kebijakan tapering di AS serta dampaknya terhadap pasar keuangan. Namun demikian, posisi keseimbangan eksternal perekonomian Indonesia relatif lebih baik saat ini dibandingkan saat tahun 2013 meskipun di tengah pandemi,” tutup Andry.