Varian Delta Bikin <i>Apes</i>, Bank Dunia Pangkas Pertumbuhan Ekonomi RI dan Negara ASEAN
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga keuangan internasional World Bank (Bank Dunia) telah melakukan penyesuaian ulang terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk sepanjang 2021. Hal itu diketahui dari laporan resmi Bank Mandiri yang dirilis hari ini.

“Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 3,7 persen,” demikian yang disampaikan oleh Bank Mandiri pada Kamis, 30 September.

Prediksi terbaru ini anjlok 70 basis poin dari dari perkiraan sebelumnya.

“Angka tersebut lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada April 2021 yang sebesar 4,4 persen,” ungkap Bank Mandiri.

Adapun, pemangkasan itu didasarkan pada kondisi perekonomian Indonesia yang sempat tertekan akibat pembatasan mobilitas seiring dengan meningkatkannya kasus harian COVID-19 di awal kuartal III 2021.

“Koreksi ini dilakukan dengan mempertimbangkan dampak gelombang ke-2 COVID-19 yang disebabkan penyebaran varian Delta,” tulis laporan tersebut.

Tidak hanya RI yang mengalami penurunan, Bank Dunia memangkas pula target pertumbuhan ekonomi beberapa negara lainnya di Asia Tenggara pada 2021.

Sejumlah negara tersebut antara lain Vietnam menjadi 4,8 persen dari 6,6 persen, Filipina menjadi 4,3 persen dari 6,6 persen, Malaysia menjadi 3,3 persen dari 6 persen, Kamboja menjadi 2,2 persen dari 4 persen, dan Thailand menjadi 1 persen dari 3,4 persen.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III 2021 akan berada pada kisaran 4-5 persen.

Adapun untuk sepanjang tahun ini, negara masih yakin rentang pertumbuhan masih tetap di kisaran perkiraan awal yakni, 3,7 persen sampai dengan 4,5 persen.

Sebagai informasi, kondisi pemburukan ekonomi terjadi di Asia Tenggara setelah varian delta COVID-19 menyerang pada awal semester kedua tahun ini. Bahkan, kasus harian di Indonesia sempat menembus angka di atas 50.000 per hari.

“Keberhasilan penanganan kasus COVID-19 dan akselerasi program vaksinasi, serta berbagai kebijakan stimulus ekonomi akan mendorong pemulihan ekonomi nasional,” sebut Bank Mandiri saat menutup laporannya.