Target Kredit Kuartal III 2021 Diyakini Amburadul, BI Sebut Varian Baru COVID-19 Jadi Biang Kerok
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) meramalkan bahwa penyaluran kredit pada kuartal III 2021 bakal mengalami tekanan yang lebih kuat akibat dampak dari penyebaran varian baru COVID-19 yang membuat aktivitas ekonomi terhambat.

“Pertumbuhan kredit diperkirakan akan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada triwulan III 2021, sejalan dengan menurunnya kegiatan ekonomi karena pembatasan mobilitas terhadap pandemi COVID-19,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam laman resmi BI dikutip Minggu, 25 Juli.

Meski demikian, otoritas moneter optimistis pembalikan situasi akan terjadi di kuartal berikutnya jelang penutupan tahun.

“Kami memperkirakan kredit akan kembali meningkat pada triwulan IV 2021,” tutur dia.

Sebenarnya, pada periode awal tahun sebelum varian delta COVID-19 merebak, BI menyebut bahwa sinyal pertumbuhan sektor intermediasi sudah dapat terlihat meskipun terbatas.

“Intermediasi perbankan mulai tumbuh positif meskipun belum kuat yaitu sebesar 0,59 persen year-on-year (y-o-y) pada Juni 2021. Perbaikan ini didorong oleh mulai membaiknya permintaan kredit seiring dengan berlanjutnya pemulihan kinerja dan aktivitas korporasi, rumah tangga dan UMKM,” jelas dia.

Sementara dari sisi suplai, pertumbuhan kredit yang mulai positif tersebut didorong oleh mulai melonggarnya index of lending standard.

“Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2021 menjadi 4 persen sampai dengan 6 persen dan pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) menjadi 6 persen hingga 8 persen,” ujarnya.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan) dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit maupun pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas, termasuk UMKM,” tutup Perry.