JAKARTA - Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu menyebut tugas mengamankan bandara Kabul atau Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai, Afghanistan dapat diberikan kepada perusahaan keamanan swasta, jika Taliban berkeras tidak mengizinkan kehadiran militer asing.
Dalam wawancara dengan NTV, Mevlüt Çavuşoğlu menyebut pasukan Taliban atau Afghanistan dapat memastikan keamanan di luar bandara. Sementara, masyarakat internasional membutuhkan struktur yang dapat dipercaya agar bandara dapat beroperasi.
Mevlüt Çavuşoğlu mengatakan, Turki bekerja sama dengan Qatar dan Amerika Serikat (AS), dengan syarat di mana bandara dapat dibuka kembali untuk penerbangan reguler yang diperlukan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, mengevakuasi warga sipil yang terdampar dan membangun kembali misi diplomatik di Kabul.
Namun, dia mengatakan keamanan tetap menjadi masalah utama, menekankan penerbangan komersial tidak akan pernah dapat dilanjutkan sampai maskapai dan perusahaan asuransi maskapai, merasa bahwa kondisinya cukup aman.
"Dalam pandangan saya, pasukan Taliban atau Afghanistan dapat memastikan keamanan di luar bandara," terang Mevlüt Çavuşoğlu mengutip Daily Sabah 7 September.
"Tapi di dalam, bisa jadi ada perusahaan keamanan yang dipercaya masyarakat internasional atau semua perusahaan lain," tandasnya.
Dikatakannya, sekalipun maskapai penerbangan, termasuk Turkish Airlines, ingin terbang ke sana, perusahaan asuransi tidak akan mengizinkannya.
"Saat ini, pesawat bisa lepas landas dan mendarat di bandara. Beberapa penerbangan telah dimulai kembali. Beberapa warga negara tertinggal di sana. Kami juga memiliki warga di sana. Kami telah mengevakuasi lebih dari 1.400 orang, 1.060 di antaranya adalah warga negara kami," papar Çavuşoğlu, menambahkan 19 teknisi Turki melanjutkan pekerjaan mereka di bandara.
Turki telah mengadakan pembicaraan dengan Taliban di Kabul, di mana mereka masih memiliki kehadiran diplomatik, serta dapat membantu mengoperasikan bandara ibukota Afghanistan.
Sementara, para pejabat AS mengatakan mereka tidak lagi mengontrol wilayah udara di Afghanistan, dengan bandara utama di Kabul yang dimanfaatkan militer AS pada Agustus untuk evakuasi, dalam keadaan rusak.
Dengan Taliban menguasai bandara Kabul setelah AS menyelesaikan penarikannya pada 31 Agustus, fokus sekarang akan beralih dari operasi evakuasi raksasa Barat yang terlihat dalam dua minggu terakhir, ke rencana masa depan kelompok itu untuk pusat transportasi.
Turki telah menawarkan untuk menjalankan keamanan setelah penarikan pasukan asing, tetapi Taliban berulang kali mengatakan tidak akan menerima kehadiran militer asing di Afghanistan setelah 31 Agustus. Sementara, Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Turki masih menilai tawaran Taliban.
BACA JUGA:
Senin kemarin Taliban mengatakan, tim teknis dari Turki dan Qatar sedang bekerja untuk mendapatkan semua kemungkinan penerbangan dari Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai Afghanistan dimulai kembali.
Taliban mengatakan mereka sedang bekerja untuk memperbaiki bandara Kabul, di mana hanya penerbangan domestik yang dilanjutkan dan hanya pada siang hari untuk saat ini.
Juru bicara Taliban menyebut, tentara AS menghancurkan peralatan sebelum berangkat, termasuk sistem radar yang penting. AS mengatakan pasukannya menghancurkan peralatan militer, tetapi meninggalkan peralatan yang berguna untuk menjalankan bandara sipil, seperti truk pemadam kebakaran.
Pakar teknis dari Qatar dan Turki telah memulai perbaikan, meskipun tidak jelas kapan bandara akan beroperasi.