Pertimbangkan Bantu Taliban Operasionalkan Bandara Kabul, Turki: Landasan Pacu, Menara dan Terminal Perlu Diperbaiki
Ilustrasi evakuasi dari bandara Kabul, Afghanistan. (Twitter/@DeptofDefense)

Bagikan:

JAKARTA - Perbaikan perlu dilakukan di bandara Kabul sebelum dapat dibuka untuk penerbangan sipil, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan pada hari Minggu, ketika Ankara mempertimbangkan untuk memberikan bantuan kepada Taliban untuk mengoperasikan bandara.

Ankara telah melakukan pembicaraan dengan Taliban tentang memberikan bantuan teknis, untuk mengoperasikan bandara Kabul setelah batas waktu 31 Agustus bagi pasukan untuk meninggalkan Afghanistan. Tetapi, pemboman baru-baru ini menggarisbawahi perlunya pasukan Turki untuk melindungi setiap ahli yang ditempatkan di sana.

Cavusoglu mengatakan pada Hari Minggu, laporan inspeksi menunjukkan landasan pacu, menara dan terminal, termasuk yang berada di sisi sipil bandara, rusak dan perlu diperbaiki.

“Dibutuhkan personel untuk ini. Begitu juga dengan peralatan yang dibutuhkan perlu disediakan,” ujarnya mengutip Reuters Senin 30 Agustus.

Turki, yang merupakan bagian dari misi NATO di Afghanistan, bertanggung jawab atas keamanan di bandara selama enam tahun terakhir. Menjaga bandara tetap terbuka setelah pasukan asing menyerahkan kendali sangat penting, tidak hanya bagi Afghanistan untuk tetap terhubung dengan dunia tetapi juga untuk menjaga pasokan dan operasi bantuan.

Berbicara pada konferensi pers dengan rekannya dari Jerman, Menteri Luar Negeri Heiko Maas, Cavusoglu mengatakan bandara Kabul pada awalnya perlu dioperasikan untuk membantu mengirim bantuan kemanusiaan ke negara itu dan melanjutkan evakuasi.

"Tetapi juga agar bandara terbuka untuk penerbangan sipil, termasuk Turkish Airlines, kekurangan yang kami sebutkan perlu diperhatikan dan pekerjaan harus dilakukan," paparnya, seraya menambahkan bahwa permintaan itu sedang diteruskan ke Taliban.

Sementara itu, Heiko Maas mengatakan Jerman berterima kasih kepada Turki atas tawarannya untuk terus membantu menjalankan bandara setelah penarikan NATO. Ia mengatakan Jerman siap untuk mendukung itu secara finansial dan teknis.

Terpisah, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada Reuters pada Hari Sabtu, "terlalu dini untuk memutuskan apakah kita akan membutuhkan bantuan Turki atau Qatar untuk mengoperasikan bandara Kabul."

Pekan lalu, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan Turki belum membuat keputusan akhir tentang pengoperasian bandara karena masalah keamanan, menegaskan negaranya "tidak terburu-buru untuk memulai penerbangan" lagi ke Kabul.

"Bagaimana kami bisa memberikan keamanan kepada Anda (Taliban)? Bagaimana kami menjelaskannya kepada dunia jika Anda mengambil alih keamanan dan ada pertumpahan darah lagi di sana? Ini bukan pekerjaan mudah," katanya seperti dikutip oleh NTV pada Hari Minggu.