JAKARTA - Qatar Airways tercatat dalam sejarah Bandara Kabul setelah kini dikuasai sepenuhnya oleh Taliban. Maskapai ini menjadi pesawat komersil pertama yang lepas landas dari Bandara Kabul setelah kepergian seluruh pasukan AS.
Setelah AS dan sekutu menarik diri dari Afghanistan, praktis tak ada lagi yang mengoperasikan bandara ini. Tim teknis dari Qatar dan Turki lalu membantu Afghanistan untuk bisa melakukan renovasi dan pengoperasian bandara ini.
Pesawat Qatar Airways sudah tiba sebelumnya di Kabul pada Kamis, 9 September dengan mengangkut bantuan. Lalu pesawat ini kembali meninggalkan Kabul menuju Doha dengan membawa penumpang, termasuk di dalamnya berisi warga asing.
Pejabat Qatar sebelumnya mengatakan bahwa pemerintah Taliban Afghanistan akan mengizinkan antara 100 dan 150 orang Barat, termasuk Amerika, untuk terbang keluar dari Kabul dalam beberapa jam mendatang.
"Ini adalah hari bersejarah dalam sejarah Afghanistan karena bandara Kabul beroperasi penuh. Kami telah menghadapi tantangan besar ... tetapi sekarang kami dapat mengatakan bahwa bandara ini layak untuk navigasi," ucap Mutlaq al-Qahtani, utusan khusus Qatar untuk Afghanistan, seperti dilansir dari Al Jazeera.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berterima kasih kepada Qatar karena sudah membantu membuat bandara bisa beroperasi lagi. Sehingga bantuan kemanusiaan bisa datang ke Afghanistan.
“Dalam waktu dekat, bandara akan siap untuk semua jenis penerbangan termasuk penerbangan komersial," ucap Mujahid.
BACA JUGA:
Al-Qahtani sebelumnya mengatakan pesawat Qatar Airways akan menjadi penerbangan komersial internasional pertama dari bandara Kabul sejak pasukan Amerika pergi pada akhir Agustus.
“Sebut saja apa yang Anda inginkan, charter atau penerbangan komersial, setiap orang memiliki tiket dan boarding pass,” kata al-Qahtani dari landasan, menambahkan bahwa penerbangan lain akan lepas landas pada hari Jumat.
“Mudah-mudahan, kehidupan menjadi normal di Afghanistan.”
Alex Macheras, analis penerbangan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa itu adalah penerbangan charter.
"Ini bukan penerbangan komersial di mana maskapai menjual tiket kepada penumpang yang membayar [tidak terdengar] ... sebagai bagian dari jadwal," katanya,