Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Mevlüt avuşoğlu mengatakan Turki dapat bersama-sama mengoperasikan lima bandara di Afghanistan dengan Qatar, setelah pembicaraan di Doha dan Kabul, Senin.

Berbicara pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, Menteri Mevlüt avuşoğlu mengatakan sebuah delegasi yang terdiri dari para ahli pertama-tama akan melakukan perjalanan ke Doha, kemudian ke Afghanistan untuk membahas pengoperasian Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai.

Dia mencatat, delegasi Turki dan Qatar akan membuat proposal bersama kepada pemerintah sementara yang dipimpin Taliban di Afghanistan yang akan dibahas pada Hari Rabu. Sebuah perusahaan Turki dan Qatar menandatangani perjanjian bersama untuk mengoperasikan lima bandara di Afghanistan, bukan hanya bandara Kabul.

"Kami akan mengoperasikan bandara bersama-sama dengan Qatar jika kondisinya mendukung," jelas Menteri Mevlüt avuşoğlu mengutip Daily Sabah 20 Desember.

Pada Hari Minggu, menteri luar negeri membahas pengoperasian dan pemeliharaan Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai dan bandara lainnya, dalam pertemuan dengan penjabat Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi.

Menteri Mevlüt avuşoğlu dan Menteri Muttaqi bertemu di sela-sela pertemuan menteri luar negeri negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Islamabad, Pakistan.

Setelah pertemuan itu, Mevlüt avuşoğlu berkata, "Kami sekali lagi mengingatkan mereka tentang masalah inklusivitas," menunjukkan bahwa dia mendesak Taliban untuk inklusif dalam hal etnis dan politik.

Mevlüt avuşoğlu mengatakan, dia juga berdiskusi dengan Muttaqi tentang rencana kunjungannya ke Afghanistan.

Untuk diketahui, setelah Taliban menguasai negara itu, Turki menawarkan bantuan teknis dan keamanan untuk mengoperasikan bandara Kabul. Menjaga bandara tetap terbuka setelah pasukan asing menyerahkan kendali sangat penting untuk menjaga Afghanistan tetap terhubung dengan dunia dan mempertahankan pasokan bantuan yang tidak terputus untuk didistribusikan.

Turki telah bekerja dengan Qatar untuk membuka kembali bandara di ibukota Afghanistan untuk perjalanan internasional. Namun, perbaikan diperlukan sebelum penerbangan komersial dapat dilanjutkan.

Pemerintah Turki telah mengambil pendekatan pragmatis terhadap peristiwa baru-baru ini di Afghanistan. Menggarisbawahi realitas baru telah muncul di Afghanistan, Ankara mengatakan akan bergerak maju sesuai dengan itu sambil menjaga komunikasi dengan semua pemimpin yang relevan tetap terbuka.