Warga Afghanistan Ditolak Masuk, Taliban Tutup Penyeberangan Utama dengan Pakistan
Ilustrasi suasana perbatasan Pakistan dengan Taliban di gerbang Torkham. (Wikimedia Commons/Master Sgt. Michael O'Connor/US Army)

Bagikan:

JAKARTA - Taliban pada Hari Senin menutup gerbang perbatasan Torkham, titik persimpangan utama antara Pakistan dan Afghanistan, untuk pergerakan pejalan kaki, sebut seorang pejabat Pakistan.

Langkah itu dilakukan setelah Taliban menuntut untuk mengizinkan semua warga Afghanistan berkumpul di perbatasan untuk memasuki sisi Pakistan, yang ditolak oleh pihak berwenang Pakistan, seorang pejabat di perbatasan mengatakan kepada Anadolu Agency melalui telepon, dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

Sebelumnya, ratusan warga Afghanistan berkumpul di perbatasan untuk memasuki Pakistan, setelah desas-desus Islamabad telah membuka perbatasannya, yang ditutup sejak Juli karena lonjakan kasus COVID-19 di negara itu.

"Kami memfasilitasi orang yang sakit dan mengizinkan mereka masuk untuk perawatan di rumah sakit Pakistan," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa Islamabad juga memfasilitasi para pengungsi yang pergi ke luar negeri, mengutip Anadolu Agency Senin 13 September.

Beberapa wartawan dalam perjalanan ke ibukota Afghanistan, Kabul melalui perbatasan Torkham juga terjebak di perbatasan, setelah Taliban menutupnya untuk pejalan kaki dari Pakistan. Kendati demikian, aktivitas perdagangan berjalan lancar.

Sejak 15 Agustus, ketika Taliban mengambil alih kendali Kabul, lebih dari 30.000 warga Afghanistan kembali ke tanah air mereka melalui perbatasan Torkham dari Pakistan dan sekitar 4.000 memasuki Pakistan, menurut para pejabat.

Namun, Islamabad masih melarang warganya memasuki Kabul setelah bekas pemerintahan Afghanistan runtuh dan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri.

Pada 15 Agustus, pihak berwenang Pakistan menutup perbatasan selama berjam-jam tak lama setelah Provinsi Nangarhar jatuh ke tangan Taliban, diikuti dengan merebut ibu kota Kabul dengan cepat.

Tetapi mereka kemudian membuka kembali titik penyeberangan utama untuk perdagangan bilateral, setelah mencapai kesepahaman dengan para pemimpin lokal Taliban, ketika ratusan truk yang memuat buah-buahan segar dan makanan lainnya terdampar di perbatasan.