Paus Fransiskus Berharap Para Pengungsi Afghanistan Diterima Negara-negara di Dunia
Ilustrasi evakuasi warga Afghanistan di bandara Kabul. (Twitter/@DeptofDefense)

Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus berdoa dan berharap negara-negara di dunia menerima para pengungsi Afghanistan, berdoa agar mereka mendapat kehidupan yang lebih baik.

Paus Fransiskus mengatakan, dia berdoa agar banyak negara menerima pengungsi Afghanistan dan, dalam referensi yang jelas pada pembatasan Taliban di masa lalu tentang sekolah bagi perempuan, mengatakan bahwa penting bahwa pemuda Afghanistan menerima pendidikan.

"Pada saat-saat pergolakan ini, di mana warga Afghanistan mencari perlindungan, saya berdoa untuk yang paling rentan di antara mereka," ujar Paus Fransiskus kepada ratusan orang di Lapangan Santo Petrus untuk berkat mingguannya, mengutip Reuters Minggus 5 September.

"Saya berdoa agar banyak negara menyambut mereka dan melindungi mereka yang mencari kehidupan baru," sambung Paus yang dikenal sebagai sosok kuat memperjuangkan hak-hak pengungsi dan migran.

Ribuan warga Afghanistan yang dievakuasi oleh Amerika Serikat sedang menunggu di apa yang disebut pusat transit di negara-negara seperti Qatar, Jerman hingga Italia. Ribuan lainnya mencoba untuk pergi melalui penyeberangan darat dengan negara-negara tetangga seperti Pakistan.

"Saya juga berdoa untuk para pengungsi internal agar mereka mendapat bantuan dan perlindungan yang diperlukan. Semoga anak-anak muda Afghanistan menerima pendidikan, yang merupakan kebaikan penting bagi pembangunan manusia," harap Paus Fransiskus.

Untuk diketahui, Taliban berhasil memasuki ibukota Kabul, mengambil alih pemerintahan dan memaksa Presiden Ashraf Ghani pergi keluar negeri pada 15 Agustus lalu. Ribuan warga Afghanistan ikut bersama dengan tentara dan misi asing yang keluar dari negara itu dengan tenggat waktu hingga 31 Agustus lalu.

Terakhir kali Militan Taliban berkuasa di Afghanistan, perempuan tidak diizinkan bekerja dan anak perempuan tidak bisa bersekolah.