Taliban Kembali Serang Panjshir: Klaim Tewaskan Sejumlah Gerilyawan, Termasuk Dua Komandan Lapangan
Ilustrasi konvoi Taliban. (Twitter/@Ahmadmuttaqi01)

Bagikan:

JAKARTA - Taliban melancarkan serangan besar-besaran terhadap anggota Front Perlawanan Nasional di Provinsi Panjshir Afghanistan utara, Kantor Berita Bakhtar menyatakan pada Hari Kamis waktu setempat.

"Selama operasi, sekitar sembilan gerilyawan tewas, termasuk dua komandan lapangan, sementara sejumlah besar senjata dan amunisi disita," kata sumber militer, mengutip TASS 2 September.

Taliban memutuskan untuk melancarkan operasi militer melawan perlawanan di Provinsi Panjshir Afghanistan, saluran TV Al Jazeera melaporkan mengutip sumber-sumber Taliban.

Menurut mereka, keputusan untuk beralih ke operasi militer diambil oleh Taliban setelah negosiasi yang gagal dengan anggota perlawanan, khususnya dengan Ahmad Massoud.

Menurut kantor berita Afghanistan, Taliban berhasil menghancurkan 11 jalur tembak musuh di daerah Derbent-Garani, Gulbahar dan Shatal.

Masing-masing pihak mengatakan telah menimbulkan banyak korban.

"Kami memulai operasi setelah negosiasi dengan kelompok bersenjata lokal gaga. Pejuang Taliban telah memasuki Panjshir dan menguasai beberapa wilayahl Mereka (musuh) menderita kerugian besar," terang juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid, mengutip Reuters 3 September.

Sementara, seorang juru bicara kelompok pemberontak Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) mengatakan mereka memiliki kendali penuh atas semua jalan masuk dan pintu masuk dan telah mendorong kembali upaya untuk merebut distrik Shotul.

"Musuh melakukan beberapa upaya untuk memasuki Shotul dari Jabul-Saraj, dan gagal setiap kali," terangany, mengacu pada sebuah kota di provinsi tetangga Parwan.

Hari Rabu, NRFA membantah informasi Taliban mengambil alih enam posisi di pinggiran Ngarai Panjshir, yang berfungsi sebagai pos terdepan dari mereka yang memerangi Taliban.

Fahim Dashti, juru bicara Pasukan Perlawanan Nasional, menyatakan bahwa selama sehari terakhir, Taliban telah meluncurkan beberapa serangan di Panjshir, namun mereka dikalahkan.

ahmad massoud
Ahmad Massoud. (Wikimedia Commons/Hamid Mohammadi)

Menurut Dashti, setidaknya 40 gerilyawan Taliban tewas, sekitar 35 lainnya terluka. Para radikal melakukan permusuhan dari provinsi Baghlan di Panjshir.

Ada pun pemimpin senior Taliban Amir Khan Muttaqi, yang juga ditunjuk sebagai Gubernur Panjshir, mengatakan bahwa negosiasi antara Taliban dan Front Perlawanan Nasional telah gagal.

Taliban merasa kondisinya 'tidak logis', saluran TV melaporkan. Massoud diduga mengajukan empat syarat untuk gencatan senjata yang menuntut untuk tidak menyita senjata dan peralatan militer dari milisi, untuk memberi mereka 30 persen kursi di pemerintahan masa depan.

Selain itu, dia menganggap perlu bahwa pengangkatan pejabat harus dilakukan dengan persetujuan dari perlawanan dan Taliban tidak akan mengontrol dan menganiaya mereka yang ingin datang ke Panjshir.

Untuk diketahui, Taliban telah menahan Panjshir di bawah pengepungan selama lebih dari seminggu. Beberapa hari terakhir, ada laporan bentrokan antara pihak di dekat perbatasan provinsi. Militan Taliban telah berusaha untuk merebut pos-pos perlawanan.

Provinsi Panjshir di utara adalah satu-satunya kantong perlawanan terhadap Taliban. Di sini terdapat Ahmad Massoud, putra Ahmad Shah Massoud, salah satu pemimpin utama perlawanan anti-Soviet Afghanistan pada periode 1980-an, bersama beberapa ribu anggota milisi lokal dan sisa-sisa unit tentara dan pasukan khusus telah bertahan melawan Taliban.